Nasional

Jadi Asesmen Akhir Sekolah, SMA Labschool Jakarta Pamerkan Proyek Siswa Berbasis STEAM

Channel9.id – Jakarta. Siswa kelas 12 SMA Labschool Jakarta menggelar Pameran Hasil Karya Proyek Berbasis STEAM sebagai bagian dari Asesmen Akhir Sekolah (AAS). Pameran ini menjadi ajang bagi para siswa untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan solusi atas berbagai permasalahan di masyarakat.

Untuk diketahui, STEAM merupakan pendekatan pembelajaran berbasis Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan solutif. Pendekatan ini mulai berkembang dan diterapkan dalam berbagai institusi pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Proyek STEAM yang dipamerkan siswa meliputi tiga tema, yaitu Sustainable Fashion: Inovasi Pakaian Ramah Lingkungan, Energi Masa Depan: Menuju Energi Terbarukan, dan Kota Masa Depan: Smart and Sustainable City. Siswa per kelas dibagi menjadi tiga kelompok sesuai tema yang telah ditentukan oleh sekolah.

Sebanyak 243 siswa kelas 12 angkatan Laksawara Avrinrama mengikuti AAS berbasis STEAM dengan lancar di SMA Labschool Jakarta pada Jumat (14/3/2025). Pameran ini menjadi wadah bagi mereka untuk menampilkan hasil proyek yang telah mereka kerjakan selama periode asesmen.

Kepala SMA Labschool Jakarta, Badru Zaman, mengatakan bahwa Asesmen Akhir Sekolah Tahun Pelajaran 2024/2025 diselenggarakan dengan pendekatan inovatif yang mengintegrasikan lintas mata pelajaran dengan pendekatan STEAM. Penilaian dalam AAS ini mencakup ujian teori, praktik, dan presentasi.

“Dengan pendekatan STEAM, ujian akhir sekolah tidak hanya menguji hafalan, tetapi juga kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah nyata, berkolaborasi, mengekspresikan ide secara kreatif dan menghasilkan sebuah karya produk inovatif,” ujar Badru dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (17/3/2025).

Melalui pameran ini, para siswa tidak hanya diuji secara teori, tetapi juga ditantang untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari ke dalam proyek nyata. Menurut Badru, setiap karya dibuat dengan konsep ramah lingkungan, sehingga pameran ini tidak hanya edukatif tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan.

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Ali Mukodas, menyampaikan apresiasi kepada para siswa atas kontribusinya dalam menghasilkan karya inovatif. Ia menilai bahwa pendekatan ini memberikan manfaat bagi pengembangan keterampilan siswa di dunia nyata.

“Saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada SMA Labschool Jakarta yang sudah berani membuat Asesmen Akhir Sekolah kelas 12 dengan proyek berbasis STEAM. Ternyata karya yang dihasilkan oleh para siswa ini sangat luar biasa dan di luar dugaan. Ide-ide mereka yang kreatif dan inovatif menghasilkan produk bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” tuturnya.

“Bagi kami proyek STEAM ini sangat tepat sebagai pengganti ujian sekolah. Proses pengerjaan proyek yang dilakukan bersama-sama di akhir masa SMA memberi kesan sangat baik kepada siswa termasuk saya. Menurut saya, proyek STEAM sangat amat relevan dengan kondisi masa kini karena mengedepankan kerjasama dan kolaborasi antar siswa yang tentunya akan bermanfaat di masa yang akan datang,” kata Rafi Pradipta Andira Sulistyo, siswa kelas 12 SMA Labschool Jakarta.

Karena kegiatan ini merupakan bagian dari Asesmen Sekolah, pameran hasil karya dinilai oleh guru mata pelajaran serta asesor dari pihak eksternal. Tim asesor terdiri dari Hadi Nasbey, Dekan FMIPA Universitas Negeri Jakarta, dan Ariy Arka dari Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya Kementerian Perindustrian.

Selain sebagai bentuk penilaian akademik, pameran STEAM berperan penting dalam menginspirasi generasi muda untuk terus berimajinasi dan menciptakan inovasi. Acara ini turut dihadiri oleh Kepala BPS Labschool UNJ, Totok Bintoro, Ketua Umum POMG SMA Labschool Jakarta, Yanti Kurdi, serta para guru dan tamu undangan lainnya.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  61  =  63