Nasional

Jadikan Pilkada Ajang Perlawanan Covid-19, Kemendagri Apresiasi Dedikasi Semua Pihak

Channel9.id-Jakarta. Pilkada Serentak Tahun 2020 merupakan salah satu momentum emas untuk menangani pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya.

Terkait hal itu, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Politik dan PUM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Bahtiar, mengapresiasi dedikasi dan kerja keras pihak penyelenggara Pemilu, Pemerintah dan masyarakat sebagai agen perlawanan Covid-19 menuju Indonesia maju.

Hal tersebut diungkapkan Bahtiar pada acara peluncuran suara.com regional di 14 provinsi dan Webinar Strategi Kampanye Pilkada 2020 di Tengah Pandemik melalui Video Confrence, Jumat (28/08).

“Energi pemerintahan dan energi masyarakat termasuk Penyelenggara Pemilu kita hormat dan respek, karena penyelenggara Pemilu sudah mendedikasikan dirinya sebagai agen-agen perlawanan terhadap perlawanan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya,” ujar Bahtiar.

Meskipun berdasarkan survey tingkat partisipasi Pilkada Serentak akan rendah, Bahtiar optimis partisipasi dalam Pilkada Serentak dapat mencapai target KPU, yaitu 77,5%.

“Tentu kita harus menjadikan setiap proses hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara harus kita arahkan untuk mengatasi satu musuh bersama, yaitu bagaimana mengatasi covid-19 dan dampak sosial ekonominya,” tegasnya.

Oleh sebab itu, lanjut Bahtiar, materi-materi debat Pilkada ialah untuk melihat peran kepala daerah serta visi dan misi dalam mengatasi pandemi covid-19.

“Semoga Pilkada ini kita bisa membalikkan menjadi peluang untuk kita mendapatkan kepala daerah, pemimpin yang kritis,” ucapnya.

Lebih lanjut Bahtiar mengatakan, pihak penyelenggara juga telah membuat regulasi bahwa para pasangan calon untuk membagikan alat peraga kampanye (APK) berupa masker atau handsanitizer dengan mencantumkan photo dan/atau nomor urut pasangan calon. Dengan harapan, hal ini dapat dijadikan sebagai sarana sosialisasi protokol kesehatan Covid-19.

“Kami dorong juga supaya PKPU juga memberi ruang bagi pasangan calon untuk membagikan masker. Masker itu ditulis nama pasangan calonnya, nomor urutnya, mungkin juga ada pesan-pesan yang disampaikan di masker,” ujarnya.

Menurut Bahtiar, secara teknis bagaimana memastikan di setiap tahapan-tahapan Pilkada tidak menjadi ajang penularan Covid-19.

“Hal itu juga menjadi kritik publik atau masukan masyarakat, maka di seluruh regulasi telah disiapkan oleh Penyelenggara Pemilu sudah luar biasa. Seperti pencegahan terjadinya pengumpulan massa, agar tidak menjadi klaster baru,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

41  +    =  48