Channel9.id-Palestina. Sebuah konvoi truk ke Jalur Gaza yang membawa bantuan internasional melalui perbatasan Karem Abu Salem (Karem Shalom) diberhentikan karena ditutup oleh pasukan Israel pada hari Selasa (18/5/2021).
Langkah itu diambil tak lama setelah Coordinator of Government Activites in the Territories (COGAT) Israel mengumumkan akses perbatasan unutk pengiriman bantuan agar dibuka sementara. Namun, tak lama setelah itu COGAT memerintahkan untuk menutup daerah perbatasan itu setelah ada tentara Israel yang terluka.
“Setelah adanya ledakan mortar ke arah perbatasan Karem Shalom … kami memutuskan untuk memberhentikan akses masuk untuk truk-truk lainnya,” kata COGAT.
Sebelumnya, Karl Schembri, penasihat media untuk daerah Timur Tengah di Dewan Pengungsi Norwegia, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Gaza akan “tercekik” jika perbatasan Keram Abu Salem dan Beit Hanoon terus ditutup.
“Sangat penting untuk dua daerah perbatasan itu dibuka,” kata Schembri.
“Orang-orang disana bukan hanya membutuhkan barang-barang bantuan ini, mereka saat ini juga membutuhkan bantuan kemanusiaan yang vital. Israel juga harus memberikan jaminannya agar pengiriman bantuan itu mendapatkan penjagaan yang aman,” tambahnya.
“These people don’t just need essential items, they now need vital humanitarian assistance. And Israel needs to give assurance that these items will be given safe passage.”
Schembri juga mengatakan kalau disana juga harus ada pusat bantuan kemanusiaan. Selain itu, ia juga meminta untuk kedua belah pihak harus segera melakukan gencatan senjata agar para sukarelawan dan juga tim penyelamat dapat masuk dan membantu mereka yang membutuhkan pertolongan.
“Tidak akan ada pengiriman bantuan jika pemboman masih terus berlanjut,” katanya.
PBB mencatat lebih dari 52,000 warga Palestina terlantar karena serangan udara Israel yang menghancurkan kurang lebih 450 bangunan di Jalur Gaza.
(RAG)
