Channel9.id-Jakarta. Sudah seharusnya kesehatan otak diperhatikan secara ekstra. Pasalnya, otak merupakan salah satu organ terpenting yang berfungsi untuk mengendalikan fungsi tubuh secara menyeluruh. Maka dari itu, saat kesehatan otak terganggu, kemungkinan besar fungsi tubuh lainnya juga kena imbasnya.
Baca juga: Bahaya, Ini Nih Dampak Kurang Tidur Bagi Otak
Sayangnya, ada banyak orang yang tak sadar telah merusak otak secara perlahan. Kamu mungkin salah satunya. Penyebab kerusakan otak ini mungkin sudah jadi kebiasaan dan tampaknya sepele. Misalnya begadang dan kurang tidur. Selain itu, masih ada penyebab lainnya, lo. Jangan sampai Kamu menjadikannya kebiasaan. Untuk lebih lanjut, simak berikut ini.
1. Malas gerak
Malas gerak bisa berdampak buruk bagi kesehatan secara keseluruhan, termasuk otak. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga penyakit kardiovaskular. Berbagai risiko ini juga bisa memicu penyakit Alzheimer—yang berkaitan dengan penurunan sel dan jaringan otak, yang kerap berujung pada demensia.
2. Minim paparan sinar matahari
Ternyata minim terpapar sinar matahari berkaitan erat dengan depresi, lo. Untuk diketahui, depresi bisa berdampak buruk bagi otak, lantaran akan menghambat kemampuan berpikir, menurunkan daya ingat, bahkan meningkatkan risiko demensia, lo.
Depresi bisa terjadi karena minimnya hormon serotonin, yang mengatur suasana hati dan membantu untuk lebih fokus. Adapun sinar matahari mampu merangsang tubuh untuk memproduksi hormon tersebut. Nah, berangkat dari ini, minimnya paparan sinar matahari bisa menyebabkan minimnya hormon serotonin, yang berujung pada depresi.
Maka dari itu, sering-seringlah ke luar rumah. Namun, jangan lupa menerapkan protokol kesehatan, mengingat COVID-19 masih merajalela. Kamu juga bisa berjemur di pagi hari selama 10 hingga 15 menit.
3. Terlalu kencang mendengarkan musik
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), mendengarkan musik terlalu kencang bisa merusak sel-sel rambut kecil di telinga bagian dalam. Kalau sudah begitu, Kamu terancam mengalami gangguan atau kehilangan pendengaran. Bahkan, kebiasaan ini akan memberi tekanan berlebih kepada otak guna memahami apa yang sedang didengarkan. Hal ini bisa memengaruhi kemampuan daya ingat, dan merusak sel-sel otak.
4. Kurang bersosialisasi
Kurang bersosialisasi juga berdampak buruk bagi otak, lo. Kebiasaan menyendiri ini bisa menyebabkan kesepian, bahkan depresi. Hal ini pada ujungnya bisa merusak otak dan meningkatkan risiko Alzheimer.
Nah, cobalah untuk tetap terhubung dan berinteraksi dengan teman, kerabat, dan keluarga. Meski pandemi COVID-19 masih ada, ini bukan penghalang untuk bersosialisasi. Apalagi saat ini ada banyak teknologi digital yang bisa diberdayakan, yang memungkinkan Kamu bisa berinteraksi dengan mereka yang jaraknya jauh.
5. Berpikiran negatif
Disadari atau tidak, pikiran berdampak besar pada kesehatan secara menyeluruh. Adapun saat Kamu punya pikiran negatif, energimu akan terkuras dan fokus juga jadi menurun. Pikiran-pikiran negatif juga bisa menyebabkan stres dan depresi. Nah, kondisi ini bisa dapat menurunkan kemampuan kognitif dan daya ingat. Selain itu, orang-orang yang suka berpikiran negatif juga berisiko tinggi mengalami demensia.
Nah, itulah kebiasaan yang tampak sepele, namun bisa berdampak buruk bagi otak. Maka dari itu, sebaiknya Kamu segera menghindarinya, nih.
(LJ)