Nasional

Jelang Demo Besar Tolak Kenaikan PBB, PCNU Pati Desak Bupati Minta Maaf

Channel9.id – Pati. Jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati mengeluarkan maklumat untuk menyikapi rencana aksi demonstrasi pada 13 Agustus 2025. PCNU Pati menyarankan Bupati Sudewo untuk meminta maaf secara terbuka di hadapan masyarakat Pati Bersatu.

Maklumat ini dikeluarkan usai PCNU Pati menggelar rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah di kediaman Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abdul Ghaffar Rozin di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso. Rapat tersebut juga dihadiri Rais Syuriyah PCNU Pati KH Minanurrohman dan jajaran pengurus lainnya.

“Maklumat ini resmi kami keluarkan untuk menyikapi kondisi sosial dan politik lokal belakangan ini. NU sebagai organisasi sosial keagamaan merasa perlu menyampaikan maklumat atas dinamika yang berkembang kepada sejumlah pihak,” kata Ketua PCNU Pati KH Yusuf Hasyim dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (11/8/2025).

Yusuf menyebut menjaga kondusivitas daerah merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat menjelang aksi di Alun-alun Pati. Langkah ini penting untuk mencegah dampak buruk terhadap kehidupan masyarakat di Kabupaten Pati.

“Poin pertama semua pihak harus menahan diri demi menghindarkan potensi konflik horizontal. Kedua, menyerukan kepada peserta aksi 13 Agustus 2025 untuk bersikap santun, tidak anarkis, dan mengedepankan akhlakul karimah dalam menyampaikan aspirasi,” jelasnya.

Ia juga meminta aparat keamanan untuk menjaga kondusivitas dengan pendekatan persuasif dan tidak represif. Seruan berikutnya ditujukan kepada Bupati Pati agar melakukan introspeksi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka terkait kebijakan yang dinilai tidak maslahah.

“Adapun poin keempat, memberikan nasihat kepada Bupati Pati agar melakukan introspeksi dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat atas kebijakan yang tidak maslahah, bahkan menimbulkan madharat,” ujarnya.

Yusuf menegaskan pihaknya meminta Sudewo secara khusus meminta maaf kepada PCNU Pati terkait klaim sepihak persetujuan kebijakan lima hari sekolah. Ia menekankan agar kebijakan tersebut dikaji ulang dengan penguatan pendidikan karakter yang terintegrasi antara sekolah umum dan TPQ atau madin.

Oleh karena itu, ia mengajak warga, khususnya nahdliyin, untuk berdoa dan istigasah dari rumah masing-masing demi kebaikan Kabupaten Pati. Seruan ini disampaikan bersamaan dengan meningkatnya tensi politik di daerah akibat kebijakan PBB-P2.

Sebelumnya, Pemkab Pati mengeluarkan kebijakan penyesuaian tarif PBB-P2 hingga sekitar 250 persen. Kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2025 itu memicu rencana aksi demonstrasi besar pada 13 Agustus 2025.

Bupati Sudewo sempat menanggapi rencana aksi itu dengan pernyataan menantang warga untuk mengerahkan massa besar. Video pernyataan tersebut viral di media sosial dan menuai kecaman luas.

Sudewo kemudian meminta maaf pada Kamis (7/8/2025) dengan menyatakan tidak bermaksud menantang rakyat. Sehari kemudian, ia mengumumkan pembatalan kenaikan PBB-P2 250 persen demi menjaga keamanan dan kondusivitas daerah.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  3  =