Jerman Tegur Elon Musk: Twitter Langgar Hukum Eropa
Techno

Jerman Tegur Elon Musk: Twitter Langgar Hukum Eropa

Channel9.id-Jakarta. Baru-baru ini, CEO Twitter Elon Musk bertemu dengan Menteri Digital dan Transportasi Volker Wissing Jerman. Keduanya membahas membahas harapan Jerman terkait disinformasi di Twitter. Pertemuan ini dilakukan di San Francisco dan disiapkan oleh Kedutaan Besar Jerman.

Wissing pergi ke California untuk bertemu dengan Musk sebelum menghadiri Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas. Di pertemuan tersebut, Wissing menegur Musk bahwa konten misinformasi di Twitter bertentangan dengan Undang-Undang Layanan Digital (DSA)—yang disahkan pada April lalu oleh 27 negara anggota Uni Eropa (UE).

Untuk diketahui, tujuan UE mengesahkan DSA antara lain untuk melindungi anak-anak, mengatasi misogini, dan menekan disinformasi. Ketika DSA pertama kali disahkan, negara-negara anggota UE memperingatkan bahwa Twitter belum siap untuk mematuhi aturan tersebut.

Komisaris UE yang mengawasi aturan tersebut, Thierry Breton, mengatakan kepada Musk pada April lalu bahwa Musk punya “pekerjaan besar ke depan” agar Twitter mematuhi aturan DSA. Diketahui, wacana Musk membeli Twitter sudah ada sejak April, dan ia akhirnya membeli Twitter dengan harga $44 miliar pada Oktober.

“DSA ialan undang-undang terobosan yang akan menetapkan standar dunia untuk regulasi konten dan perlindungan pengguna dari bahaya online,” ujar pengacara teknologi di Linklaters, Peter Church, dilkutip dari The Guardian.

Sebagai informasi, pertemuan Musk dengan Wissing dilakukan setelah Musk mengaktifkan kembali ribuan akun yang sebelumnya diblokir karena melanggar kebijakan platform. Adapun kebijakan yang dilanggar antara lain melarang penyebaran informasi palsu, membuat komentar menyinggung, dan menyebarkan pandangan antisemit atau rasis.

Selain itu, pada November lalu, Twitter juga mengumumkan tak akan lagi memberlakukan kebijakan misinformasi terkait COVID-19—yang sebelumnya diberlakukan pada awal pandemi di 2020.

Meski begitu, dilansir dari Gizmodo, juru bicara Kementerian Digital dan Transportasi Jerman mengatakan bahwa pihaknya memantau dengan cermat perubahan di Twitter sejak Twitter dibeli Musk. “Dalam pembicaraannya dengan Elon Musk, Menteri Wissing memperjelas, antara lain, bahwa Jerman mengharapkan komitmen sukarela terkait penanganan disinformasi dan agar DSA untuk dipatuhi di masa mendatang,” jelas dia.

Jerman dan negara anggota UE lainnya telah “menetapkan aturan yang jelas… untuk mengambil tindakan terhadap konten ilegal, disinformasi, dan bot di jejaring sosial,” ujar juru bicara itu. Ia menambahkan bahwa semua perusahaan harus bertanggung jawab atas konten yang dibagikan di platform mereka.

Juru bicara kementerian itu menolak mengomentari pernyataan Musk selama pertemuan dengan Menteri Wissing. Namun ia memastikan bahwa mengatakan pesan “diucapkan dengan sangat terbuka dan panjang lebar… Elon Musk telah berjanji bahwa dia bermaksud untuk mematuhi komitmen dan aturan DSA di masa depan.”

Sementara itu, Twitter sendiri belum buka suara terkait hal itu. Twitter sudah tak memiliki departemen komunikasi yang bisa ditanyai publik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  5  =