Channel9.id – Jakarta. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia membutuhkan investasi sebesar USD 1 triliun (Rp 15,4 ribu triliun) agar dapat mencapai net zero emission atau nol emisi karbon pada tahun 2060.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidatonya di KTT Pemimpin Dunia tentang Perubahan Iklim (COP28) di Plenary Al Ghafat, Expo City Dubai, Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), Jumat (1/12/2023).
Mulanya, Jokowi menyampaikan berbagai pencapaiannya dalam mengatasi masalah iklim di Indonesia. Di antaranya adalah menurunkan emisi karbon antara tahun 2020 hingga 2022.
“Dengan segala keterbatasan, Indonesia terus menurunkan emisi karbon antara tahun 2020 tahun 2022, Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 42 persen dibandingkan dengan perencanaan business as usual tahun 2015,” ungkap Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi juga mengaku sudah bekerja keras untuk memperbaiki pengelolaan Forest and Other Land Use (FOLU), serta mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan.
Dalam hal pengelolaan FOLU, ia mengatakan Indonesia terus menjaga dan memperluas hutan mangrove serta merehabilitasi hutan.
“Deforestasi juga berhasil diturunkan pada titik terendah dalam 20 tahun terakhir, pembangunan persemaian juga kita lakukan dalam skala besar dengan kapasitas total sekitar 75 juta bibit per tahun juga sudah mulai efektif berproduksi,” jelas dia.
Terkait transisi energi, Jokowi mengatakan pemerintah sudah menempuh Indonesia way of just energy transition toward 2030, yakni mempercepat pengembangan energi baru terbarukan serta menurunkan penggunaan batu bara.
“Pengembangan energi baru terbarukan terutama energi surya, air, angin, panas bumi dan arus laut serta pengembangan biodiesel, bioetanol dan bioavtur juga semakin meluas,” kata Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi mengungkapkan Indonesia saat ini ingin bekerja keras mencapai target net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat. Namun, lanjutnya, upaya untuk mencapai target itu membutuhkan dana yang tidak sedikit.
“Yang Mulia, semua upaya tersebut membutuhkan pembiayaan yang besar. Negara-negara sedang berkembang tidak mungkin mampu melakukannya sendiri. Indonesia butuh investasi lebih dari USD 1 triliun untuk net zero emission 2060,” ujar Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi mengajak negara-negara sahabat hingga pihak swasta untuk berkolaborasi bersama untuk bisa mencapai target tersebut.
“Indonesia mengundang kolaborasi dari mitra bilateral, investasi swasta, dukungan filantropi, dan dukungan negara-negara sahabat,” tuturnya.
Selain itu, menurut Jokowi, bank-bank pembangunan dunia MDPS juga harus meningkatkan kapasitas pendanaan transisi energi dengan bunga rendah.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa untuk mencapai target Perjanjian Paris -kenaikan suhu tidak melebihi 1,5 derajat Celsius melebihi level pra-industri- serta Net Zero Emission hanya bisa tercapai jika dapat menuntaskan masalah pendanaan.
“Target Paris Agreement dan net zero emision hanya bisa dicapai jika kita bisa menuntaskan masalah pendanaan transisi energi ini. Dari situlah masalah dunia bisa diselesaikan,” pungkasnya disambut tepuk tangan.
Baca juga: Gelar Marathon Jelang HUT Korlantas ke-68, Kakorlantas Ajak Masyarakat Kurangi Emisi Karbon
HT