Ekbis

Jokowi Dorong ASEAN dan Korea Lakukan Tiga Terobosan Hadapi Resesi Ekonomi

Channel9.id-Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, sejak tahun 2014 dunia berubah begitu sangat cepatnya. Kecepatan perkembangan teknologi telah mengubah cara hidup manusia secara dramatis. Jika satu dekade lalu kita mengenal perusahaan besar dengan armada taksi, saat ini dengan teknologi perusahaan besar digantikan oleh pemilik mobil perorangan.

“Tantangan ini semakin besar saat kita saksikan meningkatnya tendensi nasionalisme populisme ekonomi di beberapa negara dalam beberapa tahun terakhir.,” kata Presiden Jokowi saat berbicara pada KTT ASEAN-RoK Summit, di Busan, Korea Selatan (Korsel), Senin (25/11).

Menurut Jokowi, gerakan anti pasar bebas yang mengemukakan pendekatan proteksionis pun semakin mendominasi. Kolaborasi paradigma win-win yang selama beberapa dekade menjadi basis kerjasama ekonomi dunia mulai tergerus dengan pendekatan transaksional yang semakin marak.

Ia mengingatkan, kalau ini dibiarkan maka terjadinya resesi ekonomi dunia akan disfungsi sistem ekonomi dan keuangan global. serta ketidakpercayaan terhadap institusi ekonomi dunia tahun 2013 dapat kembali berpulang.

“Inilah yang harus kita hindari bersama dan kalau ini terjadi semua negara maju, emerging ekonomi, terlebih negara berkembang, dunia usaha juga akan mengalami kerugian yang besar,” tutur Pesiden Jokowi.

Untuk itu, Jokowi menyebut ada tiga hal terobosan besar yang harus dilakukan negara ASEAN dan Korea: pertama, pembangunan infrastruktur yang berkualitas.

“Infrastruktur harus dibangun secara maxi. Pembangunan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui terciptanya pusat-pusat ekonomi baru termasuk di daerah-daerah terpencil,” tegas Presiden.

Kedua, peningkatan kualitas sumber daya manusia. Jokowi menjelaskan, sumber daya manusia adalah kunci bagi lompatan ekonomi bagi sebuah negara.

“SDM juga kunci bagi sebuah negara untuk antisipasi bagi ekonomi ke depan,” tutur Presiden. Menurut Presiden, ekonomi pada masa depan adalah ekonomi industri kreatif dan digital.

Yang ketiga, lanjut Jokowi, pengembangan energi terbarukan mutlak harus dilakukan. Menurutnya, ASEAN dan Korea harus menjadi champion dalam pengembangan energi terbarukan di kawasan. Ia mengemukakan, di Indonesia sejak tahun lalu telah mencanangkan kewajiban untuk mencampur biodiesel kelapa sawit dengan solar sebesar 20 persen atau B20.

“Tahun depan, kami akan mewajibkan peningkatan campuran biodiesel  tersebut menjadi 30 persen atau B30,” ungkap Presiden Jokowi.

Pada bagian penutup Presiden Jokowi mengingatkan, tantangan yang akan kita hadapi tidak semakin ringan. Ia menilai, keberanian untuk mengambil terobosan besar di era age of disruption adalah opsi satu-satunya untuk kita bisa menjadi pemenang.

“Saya ajak pengusaha se-ASEAN, pengusaha Korea untuk mengambil pilihan ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  34  =  35