Nasional

Jokowi: Pengaturan Perlintasan WNA di Indonesia Harus Diperketat

Channel9.id Jakarta. Presiden Jokowi meminta kebijakan yang mengatur perlintasan WNA di Indonesia diperkuat dan dievaluasi secara rutin. Hal itu guna memutus rantai penyebaran virus corona dari berbagai negara yang ada di dunia.

“Perlintasan WNA saya minta kebijakan yang mengatur perlintasan WNA di Indonesia ini dievaluasi secara reguler secara berkala untuk mengantisipasi pergerakan COVID-19 dari berbagai negara yang ada di dunia,” kata Jokowi saat membuka Rapat Terbatas terkait Penanganan Arus Masuk WNI dan Pembatasan Perlintasan WNA yang disiarkan lewat akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/3).

Selain itu, Jokowi mengigatkan, episentrum penyebaran Covid-19 sudah bergeser ke Amerika Serikat dan Eropa. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengatur lalu lintas perlintasan WNA yang masuk ke Indonesia.

“Pergeseran episentrum COVID-19 ke Amerika Serikat dan Eropa, maka kita juga harus memperkuat kebijakan yang mengatur perlintasan lalu lintas warga negara asing ke wilayah Indonesia. Dan terkait kembalinya WNI dari luar negeri, prinsip utama yang kita pegang adalah bagaimana kita melindungi kesehatan para WNI yang kembali dan melindungi kesehatan masyarakat yang berada di Tanah Air,” ujar Jokowi.

Jokowi menilai kebijakan ini menjadi penting, lantaran dalam sejumlah kasus, penyebaran virus Corona disebabkan oleh imported case (kasus impor). Bahkan, sejumlah negara sedang menghadapi tantangan meningkatnya imported case COVID-19 di wilayahnya.

“RRT, Korsel, dan Singapura saat ini banyak menghadapi imported cases. Kasus yang dibawa dari luar negeri,” ujar Jokowi.

Dengan demikian, Jokowi menyampaikan prioritas pemerintah tidak hanya soal mudik, tetapi mengendalikan mobilitas antarnegara.

“Oleh sebab itu, prioritas kita saat ini bukan hanya mengendalikan arus mobilitas orang antarwilayah dalam negeri arus mudik yang kemarin sudah kita bicarakan tetapi juga harus bisa mengendalikan mobilitas antarnegara yang berisiko membawa imported case,” ujarnya.

(Hendrik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +    =  10