Channel9.id-Jakarta. Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan Presiden Joko Widodo masih terus membahas nomenklatur struktur kementerian periode 2019-2024. Jokowi akan memprioritaskan pembenahan di sektor ekonomi. “Beliau selalu menyampaikan bahwa terjadinya CAD (defisit transaksi berjalan) di bidang perdagangan. Presiden selalu bicara soal investasi dan ekspor,” ujarnya, Kamis, 15 Agustus 2019.
Sebelumnya Jokowi menyoroti sektor perekonomian, khususnya investasi dan membengkaknya defisit transaksi berjalan. Salah satu yang akan dibenahi adalah Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan akan dilebut menjadi satu kementerian. Jokowi juga akan menambah fungsi Kementerian Luar Negeri untuk ikut terlibat dalam ekonomi internasional. Selain itu pada periode mendatang akan dibentuk kementerian investasi.
Jokowi menjelaskan komposisi cabinet terdiri dari 55 persen dari kalangan profesional dan 45 persen dari partai politik. Dia menegaskan pembentukan kabinet adalah hak prerogatif.
Moeldoko mengatakan Presiden memerintahkan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi membuat formula dan mengkaji kemungkinan ini. “Nanti disarankan kepada Pak Presiden,”kata dia.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengatakan, Jokowi menilai salah diagnosa terkait penyelesaian masalah investasi dan ekspor yang tak kunjung menunjukkan kinerja positif. Menurut Faisal solusi menyelesaikan masalah investasi dan ekspor adalah menggenjot produksi.
