Channel9.id-Jakarta. Saat ini tren kasus COVID-19 di banyak negara menurun, termasuk Indonesia. Kasus positif COVID-19 memang masih ada, namun pasien yang dirawat inap dan angka kematian akibat penyakit itu tak ikut naik. Masyarakat juga lebih leluasa untuk beraktivitas di luar ruangan. Meski demikian, mencabut status pandemi bukanlah keputusan mudah, demikian aku Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Indonesia Dr N Paranietharan.
“Itu adalah hal yang tersulit, saat ini kita melihat penurunan kasus secara global. Jadi, para ahli di komite akan melakukan pertemuan di Jenewa. Mereka akan membuat rekomendasi dalam agenda WHO,” ungkap Paranie di Jakarta Selatan, dikutip Kamis (13/3).
Paranie mengimbau masyarakat agar bersabar. Ia mengatakan pihaknya kemungkinan mengumumkan terkait keputusan itu pada Mei nanti. “Saya nggak bilang kalau pandemi dicabut bulan Mei, tapi kita harap ini terjadi sebelum akhir tahun,” lanjut dia.
Ia menambahkan bahwa meski status pandemi nantinya dicabut, virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 akan terus ada di antara masyarakat.
“Virusnya tak akan pergi kemana-mana, itulah yang disebut endemi oleh orang-orang,” tambahnya. “Ada banyak virus yang tersebar saat ini dan kami sedang mengelolanya. Para ahli juga akan merekomendasikan vaksin penguat untuk jangka panjang setelah pandemi berakhir juga. Tapi kami berharap akhir tahun bisa melihat pandemi berakhir.”
Perihal langkah pemerintah Indonesia dalam proses transisi pandemi ke endemi, Paranie mengatakan bahwa Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sedang menunggu rekomendasi dari rapat komite yang sedang dilakukan. “Setelah itu, kami akan melihat anggota negara lainnya. Anggota WHO, para ahli, dan lainnya akan membuat rekomendasi, dan negara anggota akan melakukan deklarasi mereka,” sambungnya.
Baca juga: Menkes Bakal Bertemu WHO untuk Bahas Status Pandemi