Channel9.id- Jayawijaya. Hari kelima Kapolri dan Panglima TNI berkantor di Papua, diisi dengan kunjungan ke Jayawijaya di wilayah Pegunungan Tengah Papua.
Dengan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara, rombongan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian tiba di Jayawijaya, Sabtu (7/9/19).
Bertempat di aula kantor Bupati Jayawijaya, pimpinan tertinggi TNI dan Polri disambut hangat tokoh masyarakat, pimpinan daerah.
Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, senang dengan perkembangan Kota Wamena yang sangat berkembang. Ini dapat dilihat dari bandara semakin bagus, hotel baru di depan bandara juga berkembang.

“Wamena tempat tanah yang subur, banyak di daerah lain di Sumatera yang kekeringan dan terbakar/karhutla, tapi di Wamena tidak terjadi, karena tanahnya subur” ujar Kapolri.
Menurut mantan Kapolda Papua ini, Lembah Baliung merupakan tanah tersubur se-Indonesia. Sehingga ia menyarankan agar di Kabupaten Jayawijaya usaha pertanian semakin berkembang, dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia asli Wamena dengan mendirikan Politeknik Pertanian.
Dengan infrastruktur jalan yang dibangun oleh pemerintah, diharapkan surplus pangan di Kabupaten Wamena bisa didistribusikan ke daerah lain.
Kapolri juga menyampaikan pihaknya menerima masukan, soal wacana pemekaran Provinsi baru, Pegunungan Tengah yang mencakup 10 Kabupaten. Pihaknya menyampaikan akan melaporkan kepada Presiden soal perkembangan terkait saran ini.
Sedangkan saran pembangunan untuk Mako Brimob yang sudah direncanakan sejak Kapolri menjabat sebagai Kapolda Papua, tinggal menunggu lahan di sertifikat tanahnya, agar dapat dibangun melalui dana Pemerintah.

Kapolri menyampaikan Penggerakan Binmas Noken akan terus berjalan. ada 4 macam Binmas Noken :- Binmas Pioner (pertanian, perkebunan, perikanan)- Binmas Kesehatan (untuk membantu Tenaga Kesehatan mengganti dokter yang takut bekerja di pedalaman)- Binmas Mengajar (pengganti guru yang takut ke daerah terpencil)- Binmas Gembala (menjadi gembala, bekerja di Gereja Gereja).
Terkait kasus rasisme di Surabaya, Kapolri menegaskan bahwa hal tersebut merupakan ulah oknum, dari Panglima TNI juga sudah memberikan tindakan hukum, Polrestabes Surabaya juga sudah memberikan tindakan hukum dengan menahan tersangka. Gubernur Jawa Timur, Walikota malang menyampaikan kejadian tersebut bukan mewakili warga Jawa Timur, melainkan hanya oknum yang tak bertanggungjawab saja.
ReplyForward |