Channel9.id-Surabaya. Kasus penyebaran virus Covid-19 di kota Surabaya terlihat mulai melandai, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di Kedong Cowek, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang biasanya penuh sesak oleh Pasien COVID-19 yang menjalani isolasi namun hari ini terlihat lengang bahkan tidak ada pasien yang menjalani isolasi.
“Alhamdulillah mulai dari kemarin, tidak dihuni oleh orang-orang yang terkena COVID-19. jadi Alhamdulillah ketika ada yang terpapar COVID-19 di Surabaya, ini teman-teman dari Satgas Kecamatan maupun Kelurahan melakukan mediasi untuk bisa ditaruh di rumah sehat maupun HAH. Kalau seandainya gejala agak sedang maupun ke arah berat, maka akan langsung dirujuk ke RS Soewandhi,” ujar Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Kantor Humas Pemkot, Selasa (10/8/21).
Baca juga: Hari ini, Kematian Covid-19 Mencapai 2.048
Namun meski tidak ada lagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan yang dirawat di RSLT, Febri menjelaskan rumah sakit darurat itu tidak ditutup. Petugas nakes atau pun satgas masih tetap standby di lokasi.
“RS Lapangan Tembak saat ini masih posisi standby. Karena kan kembali lagi bahwa COVID ini, penularanya dari manusia ke manusia, asalkan kita bisa tetap menjaga prokes, jaga jarak, kebersihan, dan juga mengikuti vaksin insyaallah akan terjadi suatu perlindungan di Surabaya,” lanjut Febri.
Berkurangnya kasus Covid-19 di Kota Surabaya terjadi berkat peran dan juga kerjasama masyarakat dan semua pihak yang peduli dan selalu tertib dengan aturan protokol kesehatan yang berlaku.
“Hampir 100-an ada. Tapi Alhamdulillah, karena memang pelaksanaan PPKM level 4 ini, dan juga bantuan dari warga kota surabaya yang disiplin terhadap prokes, sehingga kondisi COVID-19 di Surabaya mulai melandai. Tapi kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan,” ungkap Febri.
Febri menjelaskan kenapa kasus COVID-19 di Surabaya mulai melandai. Menurutnya upaya pemutusan mata rantai penyebaran COVID-19 dilakukan mulai dari hulu hingga hilir. Salah satunya mendirikan rumah sehat di setiap kelurahan maupun tempat isolasi terpadu.
“Kondisi sekarang, jadi kenapa sih ini bisa landai, ya karena kami mencoba untuk melakukan pemutusan mata rantai di awalnya. Jadi di hulunya ini kita main, karena sebanyak apapun hilir, ketika luapan dari hulu banyak maka akan jebol juga. Karena itulah ditampung di rumah sehat. Kalau nggak di rumah sehat ada di Hotel Asrama Haji (HAH),” ungkap Febri.
Seperti diketahui RSLT resmi beroperasi sejak 11 Juli 2021. Rumah sakit tersebut difungsikan untuk mengurai dan mengurangi beban BOR di RSUD Soewandhi yang beberapa waktu belakangan ini mengalami lonjakan pasien covid-19. Sejak awal dibuka, hampir 200 tempat tidur penuh dengan pasien covid-19.