Channel9.id-Jakarta. Permasalahan diabetes perlu ditangani dari hulu. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso pada Jumat (17/2).
Baca juga: Minuman Ringan Tinggi Gula, Bisa Picu Diabetes Hingga Penyakit Jantung
Adapun pernyataan itu merupakan respons terhadap sikap Menteri Kesehatan Budi Gunadi, yang menyurati Kementerian Keuangan perihal penetapan cukai untuk minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Sebelum itu, IDAI melaporkan bahwa tren diabetes pada anak di Indonesia meningkat 70 kali lipat per Januari 2023 jika dibandingkan dengan kasus di 2010.
Baca juga: Kasus Diabetes Anak di Indonesia Melonjak, Masyarakat Harus Lakukan Ini
“Kalau sesuai dengan anjuran pemerintah, ya untuk kita transformasi kesehatan dari hulu. Kalau mau kita mengendalikan penyakit-penyakit seperti diabetes, itu memang hulu mesti mengatur,” ujar dr Piprim, Jumat (17/2).
dr Piprim mengaku sangat setuju dengan penetapan cukai pada makanan dan minuman manis. Dengan begitu, berbagai masalah kesehatan bisa dihindari, termasuk diabetes pada anak. Apalagi pengobatan diabetes bisa memakan banyak biaya.
“Saya pribadi setuju bahwa akses ke minuman atau makanan yang bergula tinggi ini memang mesti ada pembatasan atau ada regulasi. Jangan sampai anak-anak itu sangat terlalu mudah mendapatkannya. Makanan dan minuman itu bisa mengganggu kesehatan dan pengobatannya akan sangat mahal ke depannya,” lanjutnya.
Lebih lanjut, dr Piprim mengingatkan berbagai risiko komplikasi yang terjadi bila telanjur terkena diabetes akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan atau minuman berpemanis. Bagi anak yang punya diabetes, akan lebih cepat terkena berbagai masalah kesehatan di kemudian hari.
“Ketika dia sudah diabetes kemudian komplikasinya ke ginjal, komplikasinya ke jantung dan seterusnya itu kan jadinya sangat mahal. Padahal bisa dicegah dari hulunya gitu, salah satunya dengan cukai tadi,” ujar dr Piprim.