Hot Topic Nasional

Kasus Rebecca Klopper, Pemerhati Anak: Remaja Putri Harus Tolak Kekerasan Dalam Pacaran

Channel9.id – Jakarta. Publik kembali dihebohkan dengan kasus video syur mirip selebritas. Kali ini melibatkan sosok Rebecca Klopper (RK).

Rebecca sudah melaporkan akun media sosial yang menyebarkan video tersebut ke Bareskrim Mabes Polri. Laporan tersebut tercatat atas nama Rebecca Klopper, laporan dilakukan pada Senin (22/5/2023) pukul 16.45 WIB.

Rebecca Klopper melaporkan akun Twitter dengan nama @dedekkugem. Akun tersebut dilaporkan atas dugaan pidana dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dokumen elektronik yang memuat kesusilaan.

“Kasus RK seharusnya menjadi momentum bagi semua pihak, terutama para remaja putri untuk memahami kekerasan yang kerap terjadi dalam pacaran, namun tidak disadari karena pelaku selalu mengatasnamakan cinta dan menyalahkan korban sebagai alibi mengapa dia melakukan tindak kekerasan terhadap korban,” ujar Retno Listyarti, Pemerhati Anak dan Pendidikan melalui keterangan tertulis kepada Channel9.id di Jakarta, Sabtu (27/5/2023).

Retno menambahkan bahwa, kasus seperti yang dialami Rebecca Klopper selalu memunculkan hujatan dengan mempersalahkan korban perempuan, dianggap bukan perempuan baik-baik, tidak bisa menjaga diri, suka sama suka dan seterusnya.

“Sampai substansi tindak pidana bahwa si penyebar konten pornografi yang diduga mantan pacar RK dan sudah kerap mengancam RK terlupakan oleh publik. RK sudah jadi korban masih dikorbankan juga,” kata Retno.

Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) pada tahun 2016 mengungkapkan pengalaman hidup perempuan yang mengalami kekerasan dengan usia 15 tahun keatas. Kekerasan fisik dan seksual dialami perempuan yang belum menikah, cukup tinggi, hampir 43 persen.

Bentuk kekerasan yang dialami, berupa kekerasan seksual yang hampir 35 persen jauh lebih tinggi bila dibandingkan kekerasan fisik yang kurang dari 20 persen.

“Data ini menunjukkan bahwa banyak korban kekerasan diantara perempuan yang belum menikah. Pelaku kekerasan tersebut bisa orang terdekat seperti pacar, rekan kerja, teman, tetangga atau orang asing yang tidak dikenal,” kata Retno.

Baca juga: Pemerhati Anak: Membully Anak Yatim Wujud Matinya Nurani dan Empati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  44  =  51