Channel9.id-Surabaya. Dalam rangka pelaksanaan PPKM Darurat di wilayah Jawa Timur yang akan digelar dari tanggal 3-20 juli 2021. Forkopimda Jawa Timur, Wakil Gubernur Emil Elistianto Dardak, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Wakapolda Jatim Brigjen Pol. Drs. Slamet Hadi Supraptoyo, melaksanakan Apel gelar pasukan yang dilaksanakan di lapangan, Mahkodam V Brawijaya Pada Jumat pagi.
Dalam arahannya, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menjelaskan, bahwa situasi jawa timur saat ini di massa Pandemi Covid-19 cukup memprihatinkan. Bahkan kemarin sore penambahan angka positif merupakan tertinggi sejak pandemi Covid-19 menimpa Indonesia, diawal tahun 2020.
Sebanyak 2.104 pasukan dari Kodam V/Brawijaya dan Polda Jatim akan disiagakan mengawasi untuk jalannya PPKM Darurat Jatim. Kendati demikian, jumlah pasukan ini akan melihat situasi di lapangan. Suharyanto mengaku pihaknya akan menambah pasukan jika nantinya dibutuhkan.
“Untuk konsep awal. Ini tentu saja jumlahnya akan berkembang terus dilihat sesuai situasi di lapangan,” Suharyanto usai apel gabungan PPKM Darurat di Lapangan Makodam V/Brawijaya Surabaya. Jumat (2/7/21).
Dalam kesempatan ini Apel digelar secara serentak, baik di Surabaya Raya, Malang Raya, Madiun Raya, Tapal kuda dan di Mojokerto. Setelah apel nantinya semua akan masuk di ke wilayah penugasan di seluruh wilayah kabupaten/kota di jatim.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak menambahkan pihaknya mengapresiasi gerak cepat yang dilakukan aparat TNI-Polri di Jatim. Emil menyebut persiapan pasukan ini telah dilakukan sebelum adanya instruksi Mendagri.
“Kata kuncinya adalah perkuatan. Tanpa sinergi TNI-Polri sulit sekali. Kita punya pengalaman dengan PSBB, operasi Yustisi, PPKM sampai PPKM Mikro. Semua pengalaman itu ada yang berhasil, tapi ada juga yang bisa disempurnakan. Salah satunya yang kami lihat sangat jelas dan nyata adalah, semuanya diupayakan sudah terjawab dari penyampaian beliau,” bebernya.
Tak hanya itu, Emil juga mengajak seluruh masyarakat ikut serta perjuangan aparat TNI-Polri dalam upaya memutus mata rantai penularan COVID-19 di Jatim.