Channel9.id-Jakarta. Hasil riset Reboot Digital PR Service menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan index keamanan siber terburuk di Asia dan dunia.
Sebelumnya, perusahaan riset berbasis di Inggris itu menganalisis keamanan siber. Ini termasuk unduhan drive-by, situs phishing, situs hosting malware, dan komputer yang disusupi. Analisis ini diperlukan untuk membuat skor indeks bahaya siber.
Kemudian Reboot mendapati bahwa Indonesia ada peringat pertama dengan skor 82,8 dari 100. Untuk diketahui, jika skor mendekati 100, maka artinya semakin tak aman. Sebaliknya, jika skor semakin jauh dari seratus, maka semakin aman.
Reboot juga mencatat bahwa di Indonesia, ada sebanyak 643 komputer yang terinfeksi virus, 1.080 situs phising, dan 1.040 situs mengandung malware.
Kendati menjadi negara dengan keamanan siber terburuk, ini tak mengurangi daya tarik Indonesia sebagai tujuan para turis asing untuk bekerja dari jarak jauh. Bahkan untuk mempermudah mereka, pemerintah mengeluarkan visa digital nomad.
Di bawah Indonesia, ada Siprus dengan indeks keamanan terburuk. Skor yang diraihnya tidak berbeda dari Indonesia. Lalu diurutan ketiga ada Malaysia dengan skor 79,9.
Mengenai peringkat siber paling tak aman, tak disangka ada Singapura yang ada di urutan kelima di Asia dengan skor 75,9. Singapura ada 204 komputer yang terinveksi virus, 780 situs phising, dan 2160 situs mengandung malware.
Padahal selama ini banyak yang mengira Singapura menjadi negara maju dan memiliki tingkat keamanan siber terbaik. Bahkan kerap pilihan orang-orang seluruh dunia untuk bekerja secara online.
Adapun Reboot Digital PR Service, negara yang paling aman di Asia dalam hal keamanan siber ialah Korea Selatan. Negara ini punya skor bahaya 19,8 dari 100. Diikuti oleh Jepang (21,8/100) dan Libanon (29,3/100).