Channel9.id-Jakarta. Kecelakaan beruntun di km 91 Tol Cipularang Purwakarta pada Senin (2/9), yang melibatkan 21 kendaraan, telah menewaskan delapan orang. Empat di antaranya terbakar, sisanya diduga akibat benturan keras. Selain korban jiwa, insiden tersebut juga melukai sekurangnya 24 orang lainnnya.
Sejumlah mobil di antaranya mobil mini bus, truk dan bus mengalami kerusakan parah, bahkan ada yang sampai terbakar.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi turut menyampaikan keprihatinannya terkait kecelakaan tersebut. Dia menduga kecelakaan tabrakan beruntun tersebut dikarenakan aspek geometrik jalan tol.
“Saya minta untuk kerja samanya dengan ITB, bisa jadi ini berkaitan dengan alignment (geometrik) dari pada jalan,” katanya di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (3/9)
Budi mengaku dirinya langsung menugaskan Dirjen Perhubungan Darat dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan evaluasi.
“Oleh karenanya saya menugaskan Dirjen Perhubungan Darat dan KNKT untuk mengevaluasi selain hal-hal yang sudah terlihat kasat mata yang tidak taat aturan dan sebagainya,” ujarnya.
Mantan direktur utama PT Angkasa Pura II ini menyebut butuh waktu sekitar satu minggu untuk melakukan analisa penyebab kecelakaan di tol Cipularang tersebut.
“Oleh karenanya saya tugaskan kemarin, mungkin kita butuhkan kalau berkaitan dengan teknis struktural, kita butuhkan paling tidak satu minggu untuk menganalisis apa yang terjadi karena yang sering terjadi kan di KM 90 ini. Makanya kita harus lakukan analisis,” tuturnya.
Saat ini Polda Jawa Barat (Jabar) melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan beruntun di Tol Cipularang. Olah TKP dilakukan di di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Kilometer 91+400, jalur A, arah Jakarta.
Sejumlah polisi sudah di TKP dan merekontruksi kecelakaan maut yang terjadi Senin (2/9). Polisi memberi tanda pada sejumlah titik, mulai dari lokasi kecelakaan berawal dan kendaraan-kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan beruntun itu. Polisi juga menggunakan peralatan untuk membantu proses olah TKP, termasuk drone dan 3D laser scanner.