Kelompok Teroris Mozambik Menyerang kota Palma
Internasional

Kelompok Teroris Mozambik Menyerang Kota Palma

Channel9.id-Mozambik. Pemerintah Mozambik menyatakan bahwa puluhan warganya telah menjadi korban serangan kelompok bersenjata pada minggu ini di utara kota Palma, termasuk tujuh orang yang konvoinya diserang saat mereka mencoba untuk kabur.

Omar Saranga, juru bicara pasukan keamanan, pada hari Minggu (28/3/2021) mengatakan kepada para wartawan bahwa ratusan warga lokal dan asing sudah diselamatkan dari Palma.

“Sekelompok teroris menyelinap ke kota Palma dan melancarkan serangannya. Mereka membunuh puluhan warga tak berdaya,” kata Saranga.

Jumlah pasti orang-orang yang terluka dan meninggal masih belum jelas. Penduduk kota Palma yang berpenduduk sekitar 75,000 orang sebelumnya juga merupakan para pengungsi yang kabur dari provinsi yang tidak aman dan rentan diserang.

Para teroris menyerang Palma pada hari Rabu (24/3/2021) dengan serangan terkoordinasi dari beberapa arah. Pengawas HAM mengatakan mereka menembaki warga sipil tanpa pandang bulu di jalanan, bahkan sampai masuk ke rumah para warga.

Peperangan di Palma menekankan krisis militer dan humanitarian di daerah Mozambik utara dimana selama tiga tahun rangkaian serangan dari kelompok bersenjata menyebabkan sekitar 670,000 orang terlantar, menurut data dari PBB. Kekerasan yang semakin memburuk menewaskan sekitar 2,600 orang, menurut agensi pengumpulan data dari Amerika, Armed Conflict Location and Event Data (ACLED).

Para kelompok bersenjata dikenal oleh warga lokal dengan sebutan al-Shabab, walaupun mereka tidak tahu apakah kelompok tersebut mempunyai koneksi dengan kelompok bersenjata Somalia yang juga disebut dengan sebutan al-Shabab.

NJ Ayuk, salah satu anggota dari African Energy Chamber, mengatakan Mozambik membutuhkan perhatian dan dukungan yang kuat dari komunitas internasional dikarenakan serangan-serangan yang terjadi mulai semakin pintar dan canggih akhir-akhir ini.

“Kami telah melihat pemberontakan yang terstruktur dan tertata rapi. Mereka didanai dengan sangat baik, dan ini bukanlah sesuatu yang Mozambik bisa tangani sendirian,” ungkapnya kepada Al Jazeera dari Ibu Kota Mozambik, Maputo.

“Mozambik sebagai negara sudah kesulitan untuk membantu warganya keluar dari lingkaran kemiskinan,” katanya. “Militer kami tidak terlalu kuat untuk mengatasi beberapa pemberontakan disini, yang beberapa dari mereka menggunakan taktik gerilyawan,” tambahnya.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  1  =