Channel9.id – Jakarta. Presiden Jokowi dalam 45 hari terakhir sudah sekitar 4 kali marah terbuka di depan para menterinya. Kemarahan berkali kali itu berputar pada hal yang sama yaitu Ekonomi, Kesehatan dan Penyerapan anggaran.
Kaplan Bussines School Of Australia Steven J L Pontoh menilai, kemarahan presiden kepada para menteri tidak memberikan suatu perkembangan yang cukup baik.
“Dari kemarahan atas tiga hal itu apa efeknya terhadap kinerja para menteri? Apakah situasi berubah menjadi lebih baik atau menjadi lebih parah?,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/8).
Dia menjelaskan, ekonomi Indonesia di kuartal pertama turun dari target 5% menjadi 2,6 %. Dan ketika Presiden Jokowi marah pada menterinya, ternyata Ekonomi tidak menjadi semakin baik, bahkan anjlok menjadi – 5,32 %.
Pada saat presiden Jokowi marah di tanggal 18 Juni jumlah Rakyat yang tertular Corona berada di angka 42.762 sementara yang meninggal berjumlah 2.339 setelah presiden marah maka angka hari ini (8/8) jumlah yang tertular 121.226 dan yang meninggal dunia 5.593.
Penyerapan anggaran saat presiden marah pada tanggal 18 Juni ada di kisaran 12% hinggal 13% dan di marah yang terakhir beberapa hari lalu serapan anggaran merayap naik menjadi 20% sementara yang belum ada DIPA nya sekitar 40%.
“Dari tiga hal tersebut jelas bahwa marah pada menteri ternyata tidak merubah situasi menjadi semakin baik bahkan sebaliknya menjadi semakin buruk,” ujarnya.
Menurutnya ada tiga hal alasan kemarahan Jokowi tidak mempan. Pertama, para Menteri tidak mengerti apa yang diinginkan Jokowi.
Kedua, Para menteri ngerti tapi tidak mampu berbuat lebih maksimal. Ketiga, para menteri berlagak tidak dengar saat Jokowi marah.
“Apapun sebab yang benar dari tiga kemungkinan di atas saya berharap Jokowi langsung bertindak, Reshuffle !! Kalau memang tindakan itu untuk menyelamatkan 267 juta jiwa kenapa harus takut pada siapapun backing para menteri,” katanya.
“Di akhir periode ke dua ini, jadilah berani pak Jokowi. Beranilah untuk mereshuffle menteri mu yang tidak becus bekerja dan asyik bermain gimmick dengan ucapan-ucapan dan pencitraan bombastis tapi nol hasil!,” katanya.
Menurutnya, hari ini sudah 29 juta orang di PHK, 70% dari 80an juta UMKM sudah tutup, 3.225 karyawan BUMN sudah diberhentikan, barisan anak anak kecil yang putus sekolah sudah tampak di depan mata.
“Pak Jokowi, bertindaklah untuk mereka Rakyatmu! Sebagai relawanmu, pendukungmu dan pemilihmu, saya kesal ketika para pendukung menteri menertawakanmu dan menganggapmu pengecut dan peragu yang tidak berani ambil keputusan, tidak berani bertindak,” katanya.
“Saya marah, kecewa, sedih, kesal ketika ada menteri yang mengaku diri sebagai menteri kesayanganmu setiap hari menebar gimmick bagai super hero tanpa kerja nyata namun ia tak jarang kasak-kasuk sesumbar bahwa kamu tidak akan pernah berani memberhentikan dia,” lanjutnya.
“Bertindaklah pak Jokowi! untuk 267 juta jiwa orang yang menempatkan harapan dan hidupnya pada keberanianmu mengambil tindakan,” pungkasnya.
(HY)