Channel9.id-Jakarta. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum melaksanakan Virtual Expo and Forum 2021 pada hari Selasa, 29 Juni 2021 dengan tema “Transformasi Sosial dan Budaya untuk Ketahanan Ekonomi Nasional”. Acara ini, diselenggarakan dalam rangka penguatan ketahanan ekonomi nasional, khususnya pemberdayaan ekonomi dan budaya di masa pandemi.
Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar mengatakan tujuan dari acara tersebut merupakan upaya membumikan cinta dan bangga pakai produk Indonesia. Selain juga merupakan usaha untuk pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 yang belakangan ini makin melonjak.
“Dampak ekonomi global akibat pandemi 2,3-2,4 persen PDB atau 2-4 triliun dolar. Indonesia sebagai bagian warga global tentu ikut terpapar. Bahkan kerugiannya minus 4 persen, dan ini menjadi resesi terburuk sejak great depretion dan jauh lebih buruk dari krisis keuangan global di 2008,” ujar Bahtiar dalam sambutannya.
Meski begitu, Bahtiar menyebut bahwa Indonesia relatif baik dalam penanganan pandeminya dibanding beberapa negara-negara lain.
“Alahmdulillah Indonesia bisa mengelola situasi ini dengan baik. Gas dan rem istilah pak presiden, secara simultan kita kawal dengan baik,” katanya.
Baca juga: Mendagri Apresiasi Virtual Expo Nasional Is Me, Indonesia Pasti Bisa
Bahtiar mengatakan, kondisi pandemi saat ini tentu harus tetap dihadapai dengan semangat kebangsaan dan kenegaraan. Maka cara-cara cerdas dan baru harus terus diupayakan agar menginspirasi semua pihak.
“Jawabannya adalah teknologi, agar usaha-usaha semua dan UMKM terus bisa bergerak, produktif di tengah pandemic. Jadi pandemi ini dalam mengelola usaha konvensional, manual harus interaksi langsung. Sekarang diubah menjadi tidak langsung. Sekarang ditantang bagaimana kualitas produksi meningkat dengan cara tidak berinteraksi langsung. Tentu ada proses dan terus belajar. Kita ini masih belajar,” jelasnya.
Lebih lanjut Bahtiar mengatakan, memang ada perusahaan yang sejak awal mendedikasikan perusahaannya menggunakan teknologi virtual dalam memasarkan produknya. Tapi sebagian besar ekonomi Indonesia tidak seperti itu.
“Harus diapresiasi apa yang dilakukan Yayasan Cendekia bekerja sama dengan Direktorat Ketahanan Ekonomi, Sosial dan Budaya Kemendagri ini. Acara ini bisa menjadi acara pembelajaran. Oleh karenanya, kami tidak ragu-ragu memberi dukungan penuh kepada acara ini,” tutupnya.
IG