Entertainment

Kemendagri Putar 2 Film Doku-Drama ‘Desa Para Pemimpi(n)’ karya Hanung Bramantyo

Channel9.id-Jakarta. Direktorat Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), menggelar acara “Kisah Desa dalam Negeri’ dengan pemutaran dua film dokumenter drama (doku-drama) ‘Desa Para Pem impi(n)’ karya Hanung Bramantyo di Djakarta Theatre XXI, Jl. M.H. Thamrin No. 9, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2023).

Dua film doku-drama tersebut berkisah tentang dua desa, yaitu pertama Desa Tanjung Setia, Pesisir Barat Lampung. Kedua, Desa Akebay, Pulau Maitara, Tidore, Maluku Utara. Film ini berkisah tentang mewujudkan mimpi untuk memajukan desa.

Mendampingi Direktur Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa, PKK dan Posyandu, Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri, Tb. Chaerul Dwi Sapta, dalam hal ini, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Ekonomi dan Pembangunan, La Ode Ahmad Pidana Bolombo, menyampaikan kesannya setelah menonton dua film doku-drama tersebut. “Film ini sangat inspiratif. Menyaksikan film ini kita jadi tahu potensi desa, baik warga desa maupun kepala desanya, kita bisa mewujudkan mimpi untuk memajukan desa, “ ujarnya.

Lebih lanjut, La Ode Ahmad menerangkan, dengan memajukan desa, pihaknya optimis bisa membuat warga desa betah di desanya jadi tidak perlu ke kota. “Potensi desa bisa dikembangkan, dimana dalam film tersebut sudah digambarkan perjuangan yang tidak ringan dalam memajukan desa, “ terangnya.

Menurut La Ode Ahmad, pihaknya punya program yang akan membangun desa bahagia, happy village. “Kemajuan di kota bisa dikembangkan di desa, tentu dengan kolaborasi antara warga desa dengan perangkat desa dan kepala desanya, “ tegasnya.

La Ode Ahmad menyampaikan kedua film tersebut bisa menginpirasi kita. “Kita akan kolaborasi dengan pemerintah desa untuk mempromosikan film yang luar biasa dan sangat menginspirasi ini, “ tandasnya tampak begitu sangat bersemangat.

Sedangkan, Regina Surbakti, asisten sutradara dalam film doku drama ‘Desa Para Pemimpi(n), mewakili sutradara Hanung Bramantyo yang tidak hadir karena sakit, menyampaikan terima kasih kepada Kemendagri. “Saya berterima kasih kepada Kemendagri yang sudah mempercayai media film untuk menjadi sarana edukasi untuk masyarakat,” ujarnya.

“Semoga film ini bisa menjadi penyemangat bagi desa-desa lainnya, “ harapan Regina.

Regina menyampaikan pengalamannya dalam menggarap film dokumenter ini diakui sangat menyenangkan dan banyak prosesnya. Ada talent profesionalnya dan ada karakter aslinya.

“Awalnya kita riset dulu secara online, setelah menemukan desa yang berprestasi barulah kita datangi, kemudian kita mencari tokoh desa yang sering disebut namanya, seperti Ado. Setelah menemukan itu kita cari, ternyata Ado sangat besar jasanya memberi kontribusi kepada desanya,” bebernya.

Dari proses riset, lanjut Regina, pihaknya mencoba membuat ulang supaya penonton juga tergambarkan, di antaranya bagaimana moment pertemuan Adi dengan Jeni Black Mamba. Setelah itu kita buat skrip, dan kita minta bantuan mereka untuk kembali mengingat berbagai peristiwa yang pernah mereka lakukan dan rasakan. Semua kisah nyata mereka. “Sebenarnya skrip hanya pancingan saja, mereka memakai bahasa mereka sendiri,“ paparnya.

Untuk di Tidore lebih seru lagi, kata Regina, karena memiliki cara penunturan yang beda, seperti di antaranya, bagaimana bilang tidak dengan trapapa. “Bilang iya dengan ‘saya’ sehingga saya sempat bingung mana yang menjadi kepala desanya, “ ungkapnya.

Sebagai anak muda, Regina mengaku belajar lagi. “Ketika saya harus ke desa dan bertemu dengan orang-orang yang ternyata sangat menginspirasi saya, “ pungkas Regina sumringah.

Adapun Ado, tokoh utama dalam film ini, menyampaikan, ia secara pribadi senang banget bisa ada dalam film dokomenter ini. “Karena bisa mengangkat ade-ade yang ada di desa, “ tuturnya.

Ado mengaku yang membuat ia tetap stay di desanya karena gara-gara dirinya bertemu dengan Jeni Black Mamba. “Kesannya seru banget, mereka semangat karena film dokumenternya akan ditonton teman-teman di seluruh Indonesia, “ ungkapnya bangga.

Ado berharap kepada anak-anak binaannya, bahwa seekecil apapun mimpi mreka tetap harus berusaha untuk mewujudkan mimpinya. “Seperti Jeni Black Mamba dari banyak masalahnya sampai sekarang masih punya mimpi untuk menjadi peselancar profesional. “ pungkasnya.

Baca juga: Kemendagri Gandeng Hanung Bramantyo Bikin Film Doku Drama Success Story 

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  61  =  71