Ekbis

Kemendagri Syukuri Pertumbuhan 5,17% di Q2 2023

Channel9.id-Jakarta. Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) menyatakan rasa syukur atas keberhasilan Indonesia meraih pertumbuhan ekonomi hingga 5,17% secara tahunan (yoy) di kuartal kedua 2023. Nilai pertumbuhan yang terbilang baik itu diharapkan bisa menjaga tingkat kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia.

Kepala Puspen Kemendagri, Benny Irwan menyatakan, tercapainya pertumbuhan sebesar itu tak lepas dari upaya pemerintah, termasuk Kemendagri, dalam menahan laju inflasi di level tiga persenan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan Indonesia pada triwulan II 2023 mencapai angka 5,17 persen secara tahunan (yoy). Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,28 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,62 persen.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2023 terhadap semester I 2022 sebesar 5,11 persen (yoy). Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,59 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, komponen PK-P mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,53 persen.

Ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II 2023 terlihat menunjukkan penguatan pada beberapa wilayah. Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama ekonomi nasional dengan peranan sebesar 57,27 persen, dan mencatat laju pertumbuhan sebesar 5,18 persen year on year (YoY) dibanding triwulan II 2022.

Benny Irwan menegaskan, pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Berdasarkan data BPS, angka inflasi YoY pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen. Angka ini menurun, jika dibanding dengan inflasi YoY pada Juni 2023, yaitu sebesar 3,52 persen.

Pemerintah terus mengajak seluruh stakeholder untuk mengejar inflasi nasional turun hingga ke angka 3 persen. “Angka ini dinilai relatif stabil karena bakal menguntungkan produsen maupun konsumen,” ujar Benny, di Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Dari sisi produsen, lanjut Benny, biaya produksi dapat terbayar dari hasil penjualan, bahkan mendapatkan keuntungan. Sementara dari pihak konsumen juga merasakan hal serupa, karena harga pangan termasuk barang dan jasa lainnya dapat terjangkau.

Baca juga: Inflasi Juli 3,08 Persen, Mendagri: Angka Ini Sesuai Harapan Presiden

Guna menjaga tren inflasi, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara rutin menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang melibatkan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah (Pemda). Pasalnya, capaian pengendalian inflasi secara nasional bergantung pada akumulasi kinerja pemerintah pusat dan daerah. Karena itu, dibutuhkan kekompakan dalam menjalankan berbagai strategi pengendalian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  42  =  48