Kemenkes: Waspada Makanan Diolah Nitrogen Cair
Lifestyle & Sport

Kemenkes: Waspada Makanan Diolah Nitrogen Cair

Channel9.id-Jakarta. Hingga saat ini ada 29 anak yang jadi korban keracunan ‘chiki ngebul’, menurut laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Berangkat dari kasus itu, Kemkes mengimbau warga agar berhati-hati dan menghindari jajanan serupa yang diolah dengan nitrogen cair.

“Jadi sesuai dengan surat edaran Kemenkes RI, maka saat ini kami merekomendasikan tidak menggunakan nitrogen cair pada pangan siap saji, terutama pada jajanan,” pungkas Direktur Penyehatan Lingkungan (PL) Kemenkes Anas Ma’ruf, dikutip Senin (16/1).

Sementara itu, perihal penggunaan bahan nitrogen cair di makanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah memberi pedoman terkait pengolahan yang benar. Disebutkan bahwa nitrogen cair hanya sebagai penolong di makanan, bukan untuk dikonsumsi atau asapnya dihirup, seperti di jajanan ‘chiki ngebul’.

“Standarnya tentu harus food grade,” imbuh Rita Endang, Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, di Kantor BPOM RI, Jakarta Pusat, Kamis (12/1).

Rita juga menekankan bahwa penyimpanan nitrogen cair juga tidak bisa sembarangan. “Harus mengikuti pelatihan dulu. Harus punya kompetensi, bagaimana menangani nitrogen cair tersebut. Kedua, harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Matanya ditutup, kemudian mukanya, harus pakai sarung tangan, pakai sepatu, pakai jas, karena dingin sekali,” terang dia.

Untuk diketahui, 10 di antara 29 korban kasus ‘chiki ngebul’ itu tak menunjukkan gejala. Secara rinci, 10 kasus bergejala itu tersebar di Ponorogo (1), Tasikmalaya (7), Bekasi (1), dan di Jawa Timur (1). Kasus di wilayah terakhir masih diverifikasi. ”Yang tidak bergejala ada 16 di Tasik dan tiga di Bekasi,” lanjut juru bicara Kemenkes dr Nadia Tirmizi, Kamis (12/1).

Dijelaskan bahwa pencatatan kasus tak bergejala merupakan hasil dari skrining anak yang mengonsumsi ‘chiki ngebul’ dan berpotensi keracunan. Sementara itu, ada korban keracunan ‘chiki ngebul’ yang bergejala dan mengeluhkan efek serius, bahkan organ dalam rusak akibat sisa nitrogen yang tertelan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  17  =  25