Nasional

Kementerian PUPR Terjunkan 280 Pegawai Untuk Ungkap Misteri Banjir

Channel9.id-Jakarta. Sejumlah 280 pegawai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terjun demi menguak ‘misteri’ penyebab banjir di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) pada hari pertama tahun baru, Rabu (1/1/20).

Mereka diterjunkan ke 180 titik banjir untuk mengantisipasi puncak curah hujan yang diperkirakan terjadi pada pertengahan Januari 2020. Hal itu berdasarkan keterangan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Basuki mengatakan para pegawai itu menyurvei terkait penyebab banjir di Jabodetabek. Salah satu yang disurvei tanggul yang jebol di kawasan Kemang Pratama, Bekasi.

“Saya hari ini menerjunkan 280 pegawai PUPR ke 180 titik banjir berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dua hari ini mereka survei penyebab banjirnya,” kata Basuki, Jumat (3/1).

Nantinya, Kementerian PUPR akan mencatat seluruh penyebab banjir untuk dibahas pada Senin (6/1) nanti. Pihaknya akan melakukan evaluasi infrastruktur di kawasan titik banjir.

“Kami akan menginventarisasi. Senin (6/1) akan kami kerjakan karena kami mengejar tanggal 11 Januari 2020 yang katanya mau jadi (puncak hujan), 11,12, 13, 14, 15 Januari 2020 kan, itu kami akan persiapan di situ,” papar Basuki.

Diketahui sebelumnya, Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Fachri Radjab mengatakan potensi hujan lebat masih menghantui kawasan Jabodetabek sampai pekan depan.

Diketahui, banjir menerjang sejumlah wilayah di Jabodetabek setelah hujan deras sepanjang malam pergantian tahun kemarin. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut banjir dipicu kerusakan ekosistem dan ekologi. Sementara itu, Menteri Basuki menyebut banjir terjadi karena masalah normalisasi Sungai Ciliwung yang belum selesai.

Namun, tuduhan tersebut disanggah semua oleh Anies. Salah satunya berkaitan dengan masalah sampah. Anies menyebut soal sampah menjadi penyebab banjir ini justru harus dicek kembali, lantaran di beberapa titik banjir ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah justru malah tak menjadi daerah dengan produksi sampah yang cukup tinggi. Anies justru menyalahkan banjir terjadi karena cuaca yang cukup ekstrem.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  3  =