Kepala Angkatan Udara Myanmar Berkunjung Ke Rusia
Internasional

Kepala Angkatan Udara Myanmar Berkunjung Ke Rusia

Channel9.id-Myanmar. Kepala Angkatan Udara Militer dan pejabat militer lainnya saat ini sedang berkunjung ke Moskow, Rusia pada hari Kamis (20/5/2021). Kunjungan itu dalam rangka acara eksibisi helikopter tempur.

The Moscow Times, melaporkan bahwa Komandan Angkatan Udara Myanmar Maung Maung Kyaw sedang berada di ibukota Rusia untuk menghadiri eksibisi HeliRussia, yang akan mempamerkan helikopter militer Rusia.

Maung Maung Kyaw merupakan salah satu jenderal yang terkena sanksi dari Amerika  Serikat karena partisipasinya yang mengkudeta pemerintah terpilih pada tanggal 1 Februari.

Baca juga: Jalur Bantuan Kemanusiaan ke Myanmar Masih Sulit

Pada bulan Maret, Rusia mengatakan kalau mereka ingin memperkuat hubungan militernya dengan Myanmar walaupun adanya kudeta. Wakil kementerian pertahanan Rusia, Alexander Fomin juga sudah bertemu dengan Jenderal Senior Min Aung Hlaing di ibukota Myanmar.

Mengutip kantor berita Myanmar Irrawaddy, melaporkan kalau Myanmar sudah mengirimkan delegasinya ke Moskow. Mereka mengatakan kalau Tay Za, salah satu pengusaha terkenal dan juga penjual senjata, juga turut ikut ke Moskow.

Irrawaddy mengatakan kalau mereka akan mendiskusikan lebih dari 20 proyek besar termasuk pembelian senjata dan perlengkapan militer dari Rusia.

Representasi dari eksibisi HeliRusia mengatakan kalau Myanmar tidak dalam list delegasi yang dipimpin oleh kedutaannya. Ia mengatakan kalau ia tidak bisa mengkonfirmasi adanya kehadiran militer atau delegasi lainnya.

Negara Asia Tenggara itu, yang juga dikenal dengan sebutan Burma, sedang dalam krisis setelah militer Myanmar melakukan kudeta terhadap pemerintah terpilih. Warga Myanmar terus melakukan unjuk rasa menolak kudeta tersebut yang menyebabkan lebih dari 700 orang meninggal dunia.

Hubungan pertahanan antara Rusia dengan Myanmar telah berkembang selama beberapa tahun ini dengan Rusia memberikan latihan militer dan juga beasiswa universitas untuk ribuan tentara Myanmar. Rusia juga tetap menjual persenjataannya kepada militer Myanmar yang sudah banyak di blacklist oleh negara-negara Barat karena tindak kekerasannya kepada warga sipil.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  2  =