Nasional

Kepala Bea Cukai Yogya Dicopot Gegara Hedon, Ini Total Kekayaannya

Channel9.id – Jakarta. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan hasil penelusuran harta kekayaan Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Yogyakarta. Ia menjadi sorotan karena kerap memamerkan hartanya di media sosial.

“Terdapat foto unggahan di akun media sosial Saudara ED (Eko Darmanto) yang dinilai menunjukkan perilaku pamer yang berlebihan dan tidak sesuai dengan kepantasan sebagai ASN Kemenkeu,” kata Wamenkeu Suahasil Nazara dalam konferensi pers di Gedung Radius Prawiro DJPK, Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Berdasarkan penelusuran tim Ditjen Bea Cukai, pesawat yang dipamerkan Eko Darmanto di media sosial adalah milik PT Federasi Aerosport. Nazara mengatakan, Eko sudah mengakui perilaku pamernya tersebut adalah perbuatan yang salah.

Baca juga: KPK: 70 Persen Kekayaan Pejabat Bertambah Selama Pandemi

Baca juga: Google Kini Izinkan Pengguna Hapus Informasi Pribadi

Selain pesawat, tim Ditjen Bea Cukai juga menelusuri motor gede (moge) yang dipamerkan Eko Darmanto. Berdasarkan hasil penelusuran, motor itu merupakan barang pinjaman.

Namun, Eko mengaku dirinya memiliki harta berupa moge yang tidak dilaporkan dalam LHKPN.

Tim Inspektorat Jenderal Kemenkeu bersama Ditjen Bea Cukai saat ini melakukan investigasi untuk menyelidiki perilaku, harta, dan kecocokan utang Eko Darmanto dengan LHKPN yang disetorkannya ke KPK.

Saat ini, Eko juga dibebastugaskan demi memudahkan proses investigasi harta kekayaan Eko yang belum dilaporkan ke LHKPN.

“Serta mendalami pelanggaran etika dan disiplin saudara ED. Dalam rangka memudahkan pemeriksaan saya telah menginstruksikan kepada Dirjen Bea Cukai agar yang bersangkutan dibebastugaskan segera mungkin,” ujar Nazara.

Sebelumnya, Eko Darmanto yang menduduki jabatan Kepala Kantor Bea dan Cukai Yogyakarta menjadi sorotan publik karena sering memamerkan gaya hidup mewah di media sosial.

Berdasarkan LHKPN tahun 2021, Eko Darmanto tercatat memiliki kekayaan Rp 6,72 miliar.

Kekayaan Eko terdiri atas tanah dan bangunan senilai Rp12,5 miliar, transportasi Rp2,9 miliar, harga bergerak Rp100,7 juta, dan kas Rp238,90 juta. Jumlah ini kemudian dikurangi utang Rp9,01 miliar.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

80  +    =  87