Channel9.id – Jakarta. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memanggil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji ke Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (29/10/2024) siang. Pertemuan mereka digelar secara tertutup.
Wihaji mengaku membahas soal penurunan stunting ketika bertemu Wapres selaku Ketua Pengarah Percepatan Penanganan Stunting. Ia mengatakan, BKKBN harus memberikan laporan kepada Wapres minimal dua kali dalam setahun, sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
“Kita kan ada Perpres 72 tentang Penanganan Stunting. Kebetulan kita harus laporan minimal dua kali dalam setahun berkenaan dengan TPPS, Tim Percepatan Penurunan Stunting,” kata Wihaji kepada wartawan usai pertemuan.
Dalam pertemuan tersebut, kata Wihaji, BKKBN juga mendapatkan arahan-arahan dari Gibran terkait penanganan stunting tersebut. Namun, ia tidak merinci sejumlah arahan yang dimaksud.
“Saya laporan itu saja sama tentu ada arahan-arahan yang berkenaan dengan beliau sebagai Ketua Pengarah, kebetulan Ketua Pelaksananya BKKBN,” kata Wihaji.
Politikus Partai Golkar itu juga mengatakan dirinya juga membahas soal angka pernikahan dan kelahiran yang menjadi program kerja BKKBN kepada Gibran. Ia mengatakan isu ini akan ada penanganannya tersendiri ke depannya.
“Ya didiskusikan nanti ada treatment dan menjadi bagian dari program kerja yang akan saya laporan kepada Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden,” kata dia.
Selain Wihaji, hadir pula Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Isyana Bagoes Oka. Gibran juga menerima kunjungan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, Wamenkomdigi Nezar Patria, dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
Meutya irit bicara terkait hasil pertemuannya dengan Gibran. Ia mengatakan hanya membahas terkait kementerian yang dipimpinnya.
“Tentunya terkait Komdigi. Nanti boleh ditanyakan saja ke bapak langsung karena rapat tertutup. Makasih banyak,” kata Meutya usai pertemuan.
“Pokoknya hanya terkait Komdigi,” tambahnya.
HT