Channel9.id-Bontang. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menjadi Keynote Speaker dalam Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur, pada Rabu (11/10).
Sosialisasi diawali dengan penjelasan asal-usul ‘Salam Pancasila’ oleh Kepala BPIP.
“Sejarahnya berawal dari Salam Merdeka yang diperkenalkan pada 31 Agustus 1945, oleh Bung Karno sebagai Presiden pertama Republik Indonesia”, jelasnya.
Pada saat itu, kata Yudian, Salam Merdeka digunakan sebagai salam pemersatu kebangsaan. Kemudian pada tahun 2017, Ibu Megawati menyesuaikan Salam Merdeka menjadi Salam Pancasila karena Indonesia sudah merdeka.
“Salam Pancasila memiliki arti yang dimana lima sila dalam Pancasila tidak boleh terpisahkan, karena Pancasila sebagai konsensus tertinggi di Indonesia”, tambahnya.
Alumni Fakultas Hukum Harvard tersebut menegaskan hebatnya ideologi Pancasila bisa membuat proklamasi kemerdekaan milik Indonesia, merupaan proklamasi terhebat di muka bumi sepanjang sejarah.
“Kita kalah secara teknologi militer, kita diadu-domba oleh para penjajah, belum lagi luasnya wilayah kita yang belum semuanya terjangkau. Tetapi di tengah segala ketidakmungkinan itu, Indonesia tetap memproklamasikan kemerdekaannya tanpa tumpah darah sekalipun. Maka dari itu, kita harus bersyukur karena Indonesia merupakan negara yang dihormati, dan diridhoi oleh Allah SWT”, tegasnya.
Belum lama ini juga, BPIP bersama dengan Kemendikbudristek sudah menyusun Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila yang diperuntukkan kepada peserta didik SD, SMP, dan juga SMA.
“Kami berencana untuk melanjutkan buku pendidikan Pancasila tidak berhenti di tingkat Sarjana, tetapi juga sampai Pascasarjana, termasuk sekolah-sekolah yang ada di Kota Bontang”, ucap Yudian.
Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso mengutarakan maksud dan tujuan BPIP datang ke Bontang.
“BPIP tidak bisa sendiri dalam melakukan pembinaan ideologi pancasila, maka gotong royong sudah menjadi kewajiban sebagaimana ideologi Pancasila bisa diterapkan di seluruh Indonesia, khususnya kepada ASN di Kota Bontang. Sehingga, Pancasila harus dikuatkan, dan diaktualisasikan demi mengimplementasikan cita-cita Indonesia sebagai negara merdeka”, tuturnya.
Basri Rase selaku Walikota Bontang turut mengucapkan terima kasih kepada Kepala BPIP sudah berkunjung ke ‘Kota Taman’.
Baca juga: Kepala BPIP: Salam Pancasila Bukan Salam Pengganti Agama
“Di zaman yang sudah serba modern ditambah pindahnya ibukota ke Kalimantan Timur, akan menjadi tantangan tersendiri yang mewajibkan menjaga Kebhinekaan sampai ke pelosok-pelosok. Karena hanya dengan kehadiran Pancasila yang mengandung nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita yang tetap bersatu terlepas dari keberagaman yang ada di sekitar kita”, ucap Basri