Kesadaran Soal Penipuan Minim, Kasus Telepon Spam di Indonesia Naik
Techno

Kesadaran Soal Penipuan Minim, Kasus Telepon Spam di Indonesia Naik

Channel9.id-Jakarta. Indonesia menjadi negara keenam dari 20 negara yang paling terpengaruh spam. Hal ini berdasarkan laporan Truecaller Global Spam Report 2021, yang menunjukkan seberapa marak aktivitas telepon spam.

Diketahui, di posisi teratas ada Brasil. Kemudian disusul oleh Peru, Ukraina, India, dan Meksiko.

Baca juga: Indonesia Jadi Negara dengan Panggilan Spam Paling Banyak di Asia Tenggara

Selain menunjukkan ranking negara, Truecaller juga melaporkan bahwa pihaknya telah membantu lebih dari 300 juta pengguna di seluruh dunia dalam memblokir dan mengidentifikasi 37,8 miliar panggilan spam.

Lebih lanjut, mereka juga membeberkan tren spam dan penipuan selama satu tahun terakhir, menyajikan sejumlah data penting, situasi terkini, dan prediksi di 2022.

Dilaporkan bahwa penipu mengincar target secara ilmiah dan tepat sasaran, bahkan bisa menggali informasi latar belakang dan catatan keuangan korban.

Sayangnya, masih sangat sedikit masyarakat Indonesia yang menyadari penipuan ini. Hanya ada 1% dari seluruh panggilan yang diblokir ditandai sebagai penipuan, sementara ancaman scam terus subur.

“Data kami menunjukkan bahwa orang Indonesia menjadi target penipuan dengan semakin tingginya tingkat teror komunikasi tidak diinginkan, menyebabkan jutaan pengguna smartphone di Indonesia berisiko menjadi korban penipuan,” tutur CEO dan Co-Founder Truecaller Alan Mamedi melalui keterangan tertulis, Senin (20/12). Ia menambahkan bahwa lonjakan panggilan spam di Indonesia perlu ditanggapi dengan lebih serius.

Laporan lainnya menunjukkan bahwa Indonesia menjadi salah satu dari dua negara (selain Vietnam) dalam daftar 20 negara. Spam meningkat lebih dari dua kali lipat selama Januari hingga Oktober 2021.

Pada Januari, total volume panggilan spam yang dilaporkan mencapai hampir 12,6 juta. Angka ini naik menjadi 25,8 juta panggilan spam pada Oktober 2021. Diketahui, data ini dikumpulkan berdasarkan daftar panggilan masuk dan keluar serta pesan selama periode 1 Januari—31 Oktober 2021.

Sementara itu, agensi keamanan siber SOCRadar baru saja melaporkan sebagian besar telepon spam bermodus layanan keuangan, kemudian disusul sales.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  18  =  28