Channel9.id-Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong masyarakat untuk meningkatkan kualitas diri seiring hilangnya jenis pekerjaan lama dan munculnya pekerjaan baru di era teknologi digital ini.
“Diproyeksikan akan terdapat 85 juta pekerjaan lama yang mungkin hilang dan 97 juta pekerjaan baru yang mungkin muncul,” kata Menkominfo Johnny G. Plate, dikutip Senin (24/1). “Ini akibat pembagian kerja antara manusia, mesin, dan algoritma. Hal tersebut menuntut peningkatan keterampilan bidang digital dan soft skills.”
Di 2025 mendatang akan ada 43% pelaku industri yang mengurangi jumlah tenaga kerja sebagai konsekuensi dari penerapan integrasi teknologi, menurut laporan The Future of Jobs dari World Economic Forum.
Johnny mengatakan bahwa peningkatan keterampilan digital dan soft skills sejalan dengan perkembangan teknologi. Masyarakat—khususnya generasi muda Indonesia—bisa mengantisipasi hal tersebut melalui upskilling dan reskilling.
“Adapun jenis pekerjaan baru yang muncul dan semakin meningkat permintaan antara lain: data analyst dan scientist, big data specialist, artificial intelligence and machine learning specialist, digital marketing and strategy specialist,” ungkapnya. Ia menambahkan, ada pula yang akan berkembang, di antaranya: renewable energy engineers, process automation specialist, internet of things specialist, digital transformation specialist, business services and administration managers, dan business development professionals.
Lebih lanjut, Johnny mengatakan bahwa pemerintah akan mendorong sektor privat atau perusahaan swasta di Indonesia dari berbagai bidang guna memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan di masa depan.
Ia melanjutkan bahwa pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024 memiliki lima poin penting, di mana salah satunya ialah pembangunan SDM. “Pemerintah juga mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastruktur, mengundang investasi seluas-luasnya untuk membuka lapangan pekerjaan, reformasi birokrasi, dan APBN yang fokus terlepas dari COVID-19 saat ini,” lanjut dia.
(LH)