Nasional

Ketua BEM FH Unsultra Dikeroyok saat Hentikan Aksi Tolak Dinasti Politik

Channel9.id – Jakarta. Acara Mimbar Demokrasi bertema tolak dinasti politik di Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra), Kota Kendari, berujung ricuh. Massa mengeroyok Ketua BEM Fakultas Hukum Leciz Labanisi yang tiba-tiba muncul dan melarang acara tersebut.

Sekretaris BEM Unsultra Ramadan menjelaskan peristiwa itu terjadi di lingkungan kampus Unsultra, Selasa (5/12/2023). Ia membenarkan pengeroyokan itu dialami oleh Ketua BEM Fakultas Hukum Leciz Labanisi lantaran mencoba melarang acara mimbar demokrasi menolak dinasti politik tersebut.

“Yang dikeroyok itu Ketua BEM Fakultas Hukum Unsultra Leciz,” kata Ramadan, Rabu (6/12/2023), dikutip dari detikcom.

Ramadan mengungkapkan alasan Leciz menolak acara tersebut. Leciz menilai kegiatan mimbar demokrasi tersebut ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu.

“Itu kegiatan berkedok politik, jadi dia (Leciz) menolak karena di kampus tidak boleh ada kegiatan politik,” ungkapnya.

Ramadan juga menyinggung kegiatan tersebut digelar tanpa sepengetahuan BEM Unsultra. Ia mengatakan kegiatan itu tidak melibatkan pihak BEM.

“Saya sangat menyayangkan kegiatan mahasiswa yang berbicara dinasti politik (di Unsultra). Kami dilangkahi, ini kan kegiatan mahasiswa jadi kami harus dilibatkan, ini kami tidak dilibatkan,” tuturnya.

Ia mengatakan Leciz sudah melaporkan pengeroyokan yang dialaminya ke polisi. Ramadan menegaskan panitia kegiatan harus bertanggungjawab atas pengeroyokan tersebut.

“Dia (Leciz) juga sudah lapor polisi kemarin, sudah divisum juga. Panitia penyelenggara harus bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa Leciz,” pungkasnya.

Polisi kini mengusut kasus Leciz yang dikeroyok saat acara Mimbar Demokrasi dengan tema menolak politik dinasti. Laporan Leciz juga sudah diterima polisi.

“Iya betul (laporan Ketua BEM dikeroyok), laporannya kemarin di Polsek Baruga,” kata Kapolresta Kendari Kombes M. Eka Fathurrahman, Rabu (6/12/2023).

Eka mengungkapkan kasus pengeroyokan itu sudah dalam tahap penyidikan. Laporan Leciz juga akan diambil alih oleh Polresta Kendari.

“Saya sudah arahkan Kasat Reskrim untuk proses penyidikannya ditarik ke Polresta Kendari. Sudah dilakukan sidik (kasus pengeroyokan),” ungkapnya.

Ia menuturkan korban juga sudah melakukan visum. Polisi akan segera memeriksa korban dan saksi di lokasi kejadian.

“Kami akan lakukan pemeriksaan korban dan para saksi. Korban juga sudah melakukan visum,” ungkapnya.

Adapun dalam video beredar, acara Mimbar Demokrasi itu awalnya berjalan normal. Namun Ketua BEM Fakultas Hukum Leciz tiba-tiba muncul dengan berdiri dan berteriak meminta panitia menghentikan kegiatan. Leciz kemudian ditarik oleh seorang pria untuk menjauh dari lokasi kegiatan.

Namun sejumlah orang yang tersulut emosi langsung mendatangi dan mengeroyok Leciz. Aksi pengeroyokan bahkan berlanjut di luar lokasi kegiatan. Beruntung, aksi pengeroyokan yang dialami Leciz itu bisa segera dilerai.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  2  =