Nasional

Ketua MPR: Empat Pilar Pastikan Indonesia Kukuh dan Berkemajuan

Channel9.id-Jakarta. Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengingatkan, Empat Pilar MPR RI merupakan konsepsi kebangsaan dan kenegaraan yang diperlukaan sebagai prasyarat minimal untuk memastikan Indonesia berdiri kukuh dan meraih kemajuan.

Berbicara dalam Seminar Nasional Sespimti Polri Dikreg ke-28 di Jakarta, Jumat (8/11), Ketua MPR yang akrab dipanggil Bamsoet ini juga mengajak seluruh komponen bangsa, termasuk Kepolisian, untuk memberikan kontribusi nyata dalam membangun manusia Indonesia unggul guna menyongsong Indonesia Emas pada tahun 2045. Salah satunya dengan memasyarakatkan konsepsi empat pilar.

“Sesuai mandat, MPR ditugasi untuk memasyarakatkan empat pilar: Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.  

Menurut Bamsoet, empat pilar itu adalah pegangan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan jaman. Dia mengingatkan, dinamika lingkungan strategis global kini diwarnai kompetisi dan perebutan pengaruh negara-negara besar. “Jika tidak siap dan tak punya pegangan, Indonesia dapat saja tergilas dalam kompetisi global yang tidak mengenal batas dan waktu. Itu sebabnya 4 pilar ini penting,” katanya.

Apalagi, ancaman eksternal yang bersifat militer dan nonmiliter kian sulit diprediksi dan diantisipasi. “Kita menghadapi ancaman perang siber, intoleransi, radikalisme, terorisme, serta berbagai ancaman kejahatan lainnya yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Bamsoet.

Bamsoet menegaskan, semua ancaman itu bisa berimbas kepada pelbagai hal termsuk adab, sopan santun, tradisi, seni budaya, serta warisan kearifan lokal bangsa. “Makanya, ilmu pengetahuan dan teknologi perlu ditunjang dengan sumber daya manusia unggul dan meresapi makna 4 pilar tadi,’ katanya.

Ditegaskannya juga, NKRI adalah bahtera yang harus dijaga dan dirawat oleh semua orang yang menjadi penumpangnya. “Keselamatan bahtera NKRI tidak hanya bergantung kepada nakhoda, tetapi kepada siapa saja yang ada di bahtera ini,” tandas Bamsoet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  5  =  14