Channel9.id – Jakarta. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2015-2021 KH Said Aqil Siroj mengatakan pilihan muktamirin terhadap KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sudah sangat tepat untuk memimpin PBNU ke depan.
“Pilihan para muktamirin yang tepat tidak salah pilihan yang sangat tepat insyaallahakan membawa barakah,” kata KH Said Aqil Siroj setelah penghitungan suara pemilihan Ketua Umum PBNU pada Sidang Pleno V berakhir di Gedung Serbaguna (GSG) Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021).
Kiai Said mengaku bersyukur atas keterpilihan Gus Yahya sebagai Ketua Umum PBNU terpilih.
Baca juga: Gus Yahya Ucapkan Terima Kasih ke KH Said Aqil: Guru Saya, yang Mendidik Saya
“Oleh karena itu saya sangat senang bersyukur Muktamar berakhir dengan baik dan yang terpilih adalah Gus Yahya,” katanya.
Tak lupa pula dalam kesempatan itu, Kiai Said juga mendoakan Gus Yahya dapat membawa NU lebih baik dan sempurna lagi ke depannya.
“Kepada sahabat saya, yang terhormat, Gus Yahya Cholil Staquf, saya mengucapkan alfi alfi mabruk, barakallahu fi khutuwatikum, wa fi juhudikum. Mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan lahir batin kepada beliau sehingga mampu memimpin NU ke depan lebih baik lagi, lebih sempurna lagi,” harapnya.
Bagi Kiai Said, Gus Yahya bukan sosok yang asing. Kiai Said menceritakan, bahwa Gus Yahya merupakan seorang cicit dari guru ayahnya.
“Gus Yahya ini adalah cicit dari guru ayah saya. Ayah saya pesantren di Rembang. Ketika itu kakek yang keempat, kakek nomor 4 namanya Kiai Kholil Harun,” ujarnya.
Bahkan Ayah Kiai Said, yakni KH Aqil Siroj, mengkhatamkan kitab Alfiyah ibnu Malik, sebuah kitab monumental mengenai tata bahasa Arab, atas bimbingan Kiai Kholil Harun.
Oleh karena itu, ia sangat bangga dan bersyukur atas keberhasilannya dalam Muktamar Ke-34 NU ini.
“Jadi saya sangat bangga, bersyukur, gembira atas keberhasilan dalam Muktamar kali ini,” ujar Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu.
Kiai Said juga bersyukur atas berjalannya Muktamar dengan aman, tenteram, serta damai gembira.
“Tidak ada lain, kecuali saya bersyukur kepada Allah bahwa Muktamar telah berjalan dengan baik aman, tenteram, walaupun katanya kira-kira agak panas, tapi yang jelas ternyata selesai dengan nyaman, damai, dan ketawa,” katanya.
Dalam pidatonya itu, Kiai Said mengajak semuanya untuk melupakan peristiwa yang telah berlalu dan saatnya bergandeng tangan untuk membesarkan NU.
“Mari kita lupakan kemarin apa yang telah terjadi kemarin kita lupakan kita bergandengan tangan bersama-sama membesarkan Nahdlatul Ulama,” ujarnya.
Kiai Said berkomitmen akan tetap mendakwahkan islam ahlussunnah wal jamaah Nahdlatul Ulama, tetap akan menyebarkan Islam wasathiyah (moderat), tasamuh (toleran).
“Jadi pengurus atau enggak jadi pengurus itu merupakan prinsip saya semampu saya,” katanya.