Channel9.id, Jakarta – Kebakaran kembali melanda Kilang Dumai milik PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) pada Rabu (1/10/2025) malam. Insiden ini menambah daftar panjang gangguan di fasilitas strategis Pertamina, sekaligus memunculkan pertanyaan serius mengenai konsistensi standar keselamatan perusahaan pelat merah tersebut.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Dumai, Agustiawan, menyatakan tim pemadam internal telah dikerahkan untuk mencegah api meluas ke area lain. Hingga kini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
“Prioritas utama kami adalah pemadaman dan memastikan kondisi tetap terkendali. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Pertamina menegaskan tetap berkomitmen pada prinsip safety first dan memastikan seluruh langkah penanganan dilakukan sesuai prosedur standar. Perusahaan juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar.
Namun, kebakaran ini bukan yang pertama. Pada April 2023, ledakan di area gas compressor Kilang Dumai menyebabkan kerusakan rumah warga serta melukai sembilan pekerja. Meski para korban telah pulih, peristiwa itu mencoreng reputasi Pertamina dalam aspek keselamatan kerja.
Dengan kapasitas 170.000 barel per hari, Kilang Dumai merupakan kilang terbesar ketiga di Indonesia dan menyumbang 16% pasokan energi nasional, khususnya di Sumatra bagian utara dan sebagian Kalimantan. Karena posisinya yang vital, setiap gangguan di fasilitas ini berpotensi menimbulkan dampak besar terhadap distribusi energi nasional.
Insiden berulang di Kilang Dumai menegaskan perlunya evaluasi serius terhadap sistem keamanan Pertamina, baik dari sisi operasional, infrastruktur, maupun pengawasan. Publik kini menunggu langkah nyata perusahaan dalam memperbaiki catatan hitam keselamatan yang terus berulang.