Channel9.id – Jakarta. Kericuhan terjadi di lingkungan Keraton Kasepuhan Cirebon pada Rabu 25 Agustus 2021. Dua kelompok massa bersitegang dan saling lempar batu.
Dua kelompok tersebut adalah kubu Luqman Zulkaedin yang bergelar Sultan Sepuh XV dengan kubu Rahardjo Djali yang bergelar Sultan Aloeda II. Dua kubu ini saling klaim paling berhak bertakhta di Keraton Kasepuhan Cirebon.
Kericuhan di Keraton Kasepuhan Cirebon terjadi karena Sultan Aloeda II melaksanakan pelantikan kabinet pembantunya pada Rabu 25 Agustus 2021 pagi. Sementara kubu Luqman Zulkaedin tidak terima.
Saat kubu Rahardjo Djali sedang berkumpul, mereka dilempari batu. Merasa diserang, pendukung Rahardjo membalas dengan ikut melempari batu.
Bentrokan mereda ketika aparat dari Polres Cirebon Kota tiba di tempat kejadian perkara. Aparat pun langsung membubarkan keramaian tersebut.
Untuk diketahui, Rahardjo Djali menobatkan diri sebagai Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon. Dia bergelar Sultan Aloeda II.
Penobatan dirinya berlangsung pada Rabu 18 Agustus 2021. Itu setelah sehari pasca penyegelan Keraton Kasepuhan Cirebon oleh kelompok Kuda Putih pada Selasa, 17 Agustus 2021.
Sehingga, Keraton Kasepuhan Cirebon kini memiliki dua sultan. Pertama, Luqman Zulkaedin yang merupakan putra mahkota sepeninggal Sultan Sepuh XIV Arief Natadiningrat.
Luqman Zulkaedin menggelar jumenengan pada Minggu 30 Agustus 2020. Luqman bergelar Sultan Sepuh XV.
Kedua, Rahardjo Djali yang bergelar Sultan Aloeda II. Penobagan dirinya sebagai Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon dikukuhkan Dewan Kelungguhan pada 18 Agustus 2021.
HY