Channel9.id – Jakarta. Komite Nasional Pembangunan Agraria (KNPA) mendukung penuh perjuangan Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Simencirim Bersatu (STSB) dalam menuntut pengembalian tanah yang dirampas PTPN II.
Perwakilan KNPA Lia menyatakan, pemerintah memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk melakukan upaya penyingkiran petani atas tanahnya.
“Saya ingin menyampaikan, pemerintah di tengah pandemi ini, melakukan usaha penyingkiran yang dilakukan perusahaan dan aparat. Ini menandakan negara kita tidak berprikemanusiaan,” kata Lia dalan konferensi pers, Selasa (28/7).
Pun perusahaan seakaan menghilangkan hati nurani mereka dengan tetap merampas tanah para petani.
“Perusahaan mengambil kesempatan di tengah wabah, mereka tidak mempedulikan ada wabah dan penyakit, potensi penyebaran, dan bahayanya,” kata Lia.
Lia juga menyatakan, perampasan tanah yang dilakukan perusahaan tidak hanya terjadi pada petani Simalingkar dan Simencirim. Masih banyak petani-petani di daerah lain yang tanahnya dirampas oleh perusahaan.
Padahal, peran petani penting sebagai sumber kedaulatan pangan bagi masyarakat dan bangsa.
“Kita di Indonesia ini dalam situasi penyakit, seharusnya kita mendukubg rakyat petani dan nelayan yang menjadi garda terdepan dalam kedaulatan pangan bukab menghilangkan sumber kehidupan,” katanya.
Karena itu, Lia meminta Presiden Jokowi mengintruksikan jajarannya melarang perusahaan mengambil tanah rakyat dan mengembalikan tanah yang sudah direbut paksa.
“Dan saya meminta presiden menugaskan Kementrian BUMN untuk mengintruksikan perusahaan supaya tidak ada upaya perampasan dan segera mengembalikan tanah yang sudah dirampas. Lantaran, konflik tersebut adalah tanggung jawab negara,” pungkasnya.
Petani dua desa yang tergabung dalam SPSB dan STMB berjumlah 170 orang telah sebulan melakukan aksi jalan kaki dari Deli Serdang, Sumatra Utara menuju Jakarta.
Mereka ingin menemui Presiden Jokowi di Istana Negara menuntut penyelesaian konflik agraria antara mereka dengan PTPN II.
Perwakilan 20 orang petani saat ini telah berada di Jakarta, dan bertemu beberapa pihak; diantaranya Fraksi PKB, Komisi II, Komisi IV, Komisi VI dan MPR RI, PBNU, GP-ANSOR.
Massa 150 orang rombongan petani lainnya per hari ini sudah memasuki Kota Palembang, Sumatra Selatan untuk terus melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.
(HY)