Channel9.id-Suriah. Beberapa tentara paramiliter mengatakan kalau mereka siap untuk diterjunkan ke Ukraina untuk mendukung Rusia, ungkap kedua komandan mereka kepada Reuters (20/3/2022).
Nabil Abdallah, seorang komandan paramiliter National Defence Forces (NDF), mengatakan kalau ia siap untuk menggunakan keahlian pertarungannya dalam daerah perkotaan selama perang Suriah untuk membantu Rusia, ujarnya kepada pihak Reuters melalui telepon.
“Setelah kita mendapatkan instruksi dari pemimpin Suriah dan Rusia, kita akan ikut terjun dalam perang ini,” ujar Abdallah pada 14 Maret, empat hari setelah Presiden Vladimir Putin memberikan lampu hijau untuk 16,000 pasukan relawan dari Timur Tengah untuk diterjunkan ke Ukraina.
“Kami tidak takut dengan perang ini dan kami sudah siap kalau diterjunkan. Kita akan tunjukkan kepada mereka apa yang belum pernah mereka lihat. Kita akan mengobarkan perang jalanan dan menerapkan taktik yang memenangkan kami melawan teroris di Suriah,” lanjutnya.
Pihak istana Kremlin sendiri mengalihkan pertanyaan Reuters ke Kementerian Pertahanannya, namun mereka tak memberikan respon mengenai apakah Rusia memang bermaksud untuk memberikan instruksi kepada tentara NDF atau perihal apakah mereka sudah merekrut tentara relawan tersebut.
Hal yang sama juga terjadi di Suriah. Mereka tak memberikan komentar apapun saat dimintai keterangannya oleh pihak Reuters.
Suriah adalah sekutu terdekat Rusia di Timur Tengah, dan keterlibatan Rusia pada perang Suriah pada tahun 2015 terbukti merupakan sebuah keputusan yang tepat bagi Rusia disaat Presiden Bashar al-Assad menghancurkan pasukan pemberontak di negaranya.
NDF sendiri lahir dari milisi pro-Assad pada awal mula perang Suriah dan kerap terlibat pada operasi ofensif pada perang tersebut.
Sekarang setelah sudah lima tahun berlalu, jumlah NDF kini hanya berkisar puluhan ribu orang saja, namun para ahli mengatakan kalau jumlah ini adalah jumlah besar bagi Rusia untuk membantu perangnya di Ukraina.
(RAG)
