Kompor Gas Jadi Penyebab Asma Pada Anak-Anak
Lifestyle & Sport

Kompor Gas Jadi Penyebab Asma Pada Anak-Anak

Channel9.id-Jakarta. Riset terbaru menunjukkan bahwa kompor gas menjadi salah satu penyebab asma pada anak-anak. Namun, penyebab ini dianggap sebelah mata, dilansir Gizmodo.

Riset memperkirakan bahwa satu dari setiap delapan kasus asma di Amerika Serikat (AS) berkaitan dengan polusi dalam ruangan yang dikeluarkan oleh kompor gas.

Untuk diketahui, penggunaan kompor gas ini meluas dan di mana-mana. Kompor gas sendiri sudah ada sejak tahun 1800-an. Di AS, lebih dari 40 juta atau sepertiga rumah tangga masih menggunakannya hingga sekarang. Adapun di Indonesia, mayoritas atau 82,78% rumah tangga menggunakan bahan bakar gas elpiji untuk memasak pada 2021, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Gas elpiji ini menjadi sumber energi kompor gas.

Beberapa dekade terakhir, sejumlah pakar memperingatkan bahwa kompor gas berpotensi menjadi sumber utama polusi udara dalam ruangan. Peringatan ini baru disorot publik.

Kompor gas ini—terutama jika tak dirawat dengan baik atau digunakan di rumah yang sirkulasi udaranya buruk—bisa memancarkan tingkat polutan yang tak aman seperti nitrogen dioksida, karbon monoksida, metana, dan benzena, bahkan ketika tak digunakan.

Polusi udara merupakan faktor risiko penting untuk banyak masalah kesehatan, terutama asma. Berangkat dari ini, peneliti di AS dan Australia mencoba mengukur dampak kompor gas, khususnya terhadap kasus asma anak-anak di AS. Untuk meneliti ini, para peneliti melihat studi sebelumnya yang menganalisis seberapa sering penggunaan kompor gas bisa berdampak terhadap asma anak. Kemudian mereka melakukan referensi silang dengan data sensus tentang berapa banyak anak yang tinggal di rumah dengan kompor gas.

Secara keseluruhan, penulis memperkirakan bahwa 12,7% kasus asma anak di AS disebabkan oleh kompor gas. Sebagai konteks, peneliti meneambahkan bahwa persentase ini kira-kira sebanding dengan risiko asma yang ditimbulkan oleh perokok pasif.

Lalu disebutkan bahwa negara bagian dengan jumlah penggunaan kompor gas yang lebih tinggi, kemungkinan jumlah kasus asma lebih besar. Lebih dari 20% kasus asma dikaitkan dengan kompor gas di Illinois dan California, misalnya. Sementara Florida memiliki persentase kasus terendah yang dikaitkan dengan kompor gas yaitu sebesar 3%.

Hasil temuan para peneliti itu kemudian dipublikasikan di International Journal of Environmental Research and Public Health pada bulan lalu.

Temuan itu berdasarkan sejumlah asumsi. Bisa jadi bahaya yang ditimbulkan kompor gas tak lebih atau lebih parah, catat para peneliti. Namun, yang pasti, para peneliti sejalan dengan penelitian sebelumnya: polutan yang dihasilkan oleh kompor gas bisa menyebabkan atau memperburuk asma anak.

Adapun emisi dari kompor gas sejatinya tak hanya buruk bagi kesehatan manusia, tetapi juga bagi lingkungan. Hasil penelitian tahun tahun lalu mempredikasi bahwa dampak iklim dari emisi metana tahunan dari kompor gas di AS kira-kira setara dengan karbon dioksida tahunan yang dikeluarkan oleh 500.000 mobil.

Sehubungan dengan itu, peneliti mengatakan bahwa ada berbagai cara yang bisa dilakukan membuat kompor ini lebih aman. Termasuk memastikan sirkulasi udara yang baik di rumah. Namun, peneliti menekankan bahwa cara ini hanya meminimalisasi risiko. Bukan menghilangkan risiko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =