Channel9.id-Banyuwangi. Pecinta barang antik Banyuwangi yang tergabung pada Komunitas Blambangan Antik, melakukan giat pameran bertajuk Blambangan Antik Expo. Acara ini digelar mulai 7-16 Agustus 2020, di pelataran Kantor Kecamatan Banyuwangi.
Berbagai barang antik asli Banyuwangi dipajang di Kantor Kecamatan Kota Banyuwangi. Kegiatan ini digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.
Berbagai barang antik dan unik dipamerkan di Banyuwangi Antik. Sebanyak 20 kolektor dari Banyuwangi turut andil dalam ajang yang digelar perdana ini.
Melihat dari ragam barang yang dipamerkan, memang layak dikunjungi sebagai tempat wisata baru. Apalagi bagi penghoby benda-benda antik, sangat cocok bila datang dan menambah koleksinya.
Sedangkan bagi pengusaha Homestay di Banyuwangi, benda-benda antik ini bisa menjadi ornamen ruangan atau menambah interior di tempat usahanya.
“Ada sekitar 20 kolektor barang antik yang ikut di pameran Blambangan Antik,” ujar Agus Karim, Ketua Panitia Blambangan Antik.
Agus mengaku, kegiatan ini untuk memperkenalkan barang-barang kuno khas Banyuwangi. Mulai rumah asli Banyuwangi, lemari, kursi hingga barang kecil seperti gelas dan manik-manik. Barang-barang ini dipamerkan hingga 10 hari ke depan.
“Kami memperkenalkan budaya kita zaman dahulu. Berbagai peralatan dapur kami pun juga ada. Ini sebagai ikhtiar kami di tengah pandemi,” tambahnya.
Di pameran ini, kata Agus, barang antik tersebut dijual dan lelang. Tentu dengan aturan yang berlaku. Nantinya, ajang ini akan digelar setiap tahun.
Sementara itu, Camat Kota Banyuwangi M Lutfi mengatakan, kegiatan ini sebagai simulasi event kegiatan pameran di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, aturan ketat protokol kesehatan dilakukan. Di antaranya adalah pengunjung harus di cek suhu badan, wajib masker, cuci tangan dan pembatasan pengunjung.
“Kita batasi jumlah pengunjung yang ada. Maksimal 50 orang. Tentu dengan physical distancing ya, karena memang ini harus kita tetapkan,” tambahnya.
Pameran ini, kata Lutfi, sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi bagi para pedagang antik di Banyuwangi. Sebab selama pandemi, kegiatan jual beli barang kuno merosot tajam.
“Sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi. Kami harap ajang ini sebagai simulasi event kegiatan pameran atau kegiatan lain yang sesuai dengan protap antisipasi penularan Covid-19,” pungkasnya.