Lifestyle & Sport

Komunitas SRC Kembali Mengaspal di Jalanan Surabaya

Channel9.id-Surabaya. Melepas kejenuhan setelah beberapa bulan tidak keluar rumah karena pandemi COVID-19, komunitas mobil remote control kembali mengaspal di jalanan. Salah satunya komunitas Surabaya Radio Control (SRC).

Salah seorang pemilik mobil remote control mengaku, kegemarannya berawal saat membelikan anaknya mobil jenis tersebut. Ia ketagihan dan mencari mobil remote yang memiliki kecepatan lebih kencang.

“Awalnya membelikan anak, akhirnya keracunan (menggemari mobil-mobilan) seperti saat ini,” ungkapnya, Sabtu (29/8/20).

Akhirnya sering bermain dan menemukan puluhan teman yang memiliki kegemaran sama. Mereka membentuk Komunitas SRC, yang saat itu beranggotakan puluhan orang dari berbagai kota dan kalangan.

“Dulu sempat vakum, kini mulai aktif kembali. Anggotanya ada dari Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto. Latar belakangnya ada dari wirausaha, pegawai dan bermacam-macam,” ungkapnya.

Tidak hanya bersenang-senang menyalurkan hobi, mereka juga sering mengikuti perlombaan mobil remote control sebelum pandemi COVID-19. Mulai dari drag race hingga slalom.

“Kelihatannya mudah, tapi kalau sudah pegang remote terkadang sulit untuk mengendalikannya,” tambahnya

Hal yang sama juga disampaikan oleh beberapa anggota komunitas ini, Bersama pencinta mobil remote control, mereka sering mabar di kawasan Balai Kota Surabaya. Namun karena pandemi mereka dilarang masuk. Akhirnya mereka memilih Jalan Sedap Malam untuk menggeber mobil remote mereka.

Mobil remote kontrol yang mereka miliki harganya bervariatif. Mulai dari Rp 800 ribu hingga Rp 3 juta lebih. Tergantung spesifikasi dan skala mobil yang mereka inginkan.

“Tergantung speknya, kalau pengen lebih, biasa lebih mahal juga dan ukurannya bervariasi. Ada yang skala 1:16 dan 1:18,” imbuh Yanto, salah satu anggota komunitas.

Yanto mengungkapkan, mobil remote control yang mereka miliki kecepatannya bisa mencapai 100 KM/jam. Bahkan ada yang bisa mencapai 130 KM/jam.

“Memang bervariatif. Tergantung kapasitas elektrik dan baterai juga berpengaruh. Kalau normal kita pakai 2 S, kalau larinya ke speed kita pakai 6 S,” pungkas Yanto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  3  =