Channel9.id-Tonga. Di saat bantuan sedang sulit dikirimkan ke Tonga, yang kacau balau setelah terjadi letusan gunung berapi bawah laut dan memicu tsunami, sebuah pesawat bantuan dari Australia harus memutar balik karena ada kasus Covid-19 di pesawat tersebut, ungkap pejabat pertahanan pada hari Jumat (21/1/2022).
Tonga sampai saat ini masih bebas Covid-19 dan mempunyai kebijakan prokes yang ketat. Bantuan yang tiba sejak Kamis lalu itu harus diberikan tanpa harus bersentuhan langsung.
Baca juga: Pesawat Bantuan Selandia Baru Tiba di Tonga
Pesawat bantuan dari Australia itu terbang dari Brisbane pada Kamis siang, namun harus memutar balik sekitar tengah malam setelah diberitahu ada yang positif di pesawat tersebut, ujar juru bicara Kemenper Australia.
Sebelum keberangkatan tersebut, disebutkan kalau seluruh kru tersebut negatif setelah tes rapid antigen, namun hasil tes PCR menunjukkan kalau ada yang positif di kru tersebut. Barang bantuan kapal tersebut dipindahkan ke pesawat bantuan lainnya yang dijadwalkan terbang pada hari Jumat.
Gunung vulkanik Hunga Tonga-Hunga Ha’apai pada Sabtu lalu meletus dan memicu tsunami yang menyapu desa-desa di Tonga dan memutus jaringan komunikasi. Letusan tersebut juga memberikan gelombang kejut yang hebat di daerah Lautan Pasifik.
Dilaporkan ada tiga korban meninggal akibat letusan tersebut.
Hampir seminggu setelah letusan tersebut, warga Tonga kini kesulitan mencari air minum karena debu vulkanik yang menutupi rumah-rumah dan mencemari sumber air bersihnya.
“Kami sudah membersihkan debu-debu ini sejak hari Senin,” ujar Branko Sugar, 61, yang mempunyai perusahaan botol dan alat pancing di ibu kota Nuku’alofa.
“Semuanya berdebu dan sekarang kita kekurangan air,” ujarnya melalui telepon yang kini sudah mulai berfungsi kembali.
“Kini kita hanya mempunyai keran air, dan itu juga sudah tercemar. Kami kini hanya bisa terus membersihkan saja. Kita bahkan juga kesulitan bernafas karena debu-debu ini,” pungkasnya.
Bantuan pertama dari Australia dan Selandia Baru tiba di Tonga pada Kamis lalu. Mereka mengirimkan ratusan ribu liter air minum dan juga sanitasi air, selain itu juga ada perlengkapan tempat tinggal sementara, peralatan komunikasi dan generator.
Kapal laut HMAS Adelaide yang berangkat dari Brisbane dijadwalkan akan tiba di Tonga minggu depan.
(RAG)