Konflik SARA India Berbuntut Panjang
Internasional

Konflik SARA India Berbuntut Panjang

Channel9.id-Jakarta. Pihak otoritas Uttar Pradesh telah menghancurkan rumah-rumah beberapa orang yang dianggap terlibat dalam demo pengecaman ujaran SARA oleh tokoh partai Bharatiya Janata Party (BJP) terhadap kaum muslimin, Senin (13/6/2022).

Di Kashmir, pihak kepolisian telah menangkap para pemuda yang memposting video ancaman akan memenggal mantan juru bicara BJP yang melakukan ujaran SARA tersebut. Video tersebut sempat tersebar di YouTube, tapi sudah dihapus oleh pihak pemerintah.

Warga Muslim India telah turun ke jalanan dalam beberapa minggu ini protes terhadap komentar anti-Islam oleh dua anggota partai nasionalis Hindu milik Perdana Menteri Narendra Modi, KJP.

Bentrokan juga sempat terjadi antara kaum Muslimin dengan Hindu, dan bahkan antara warga dengan kepolisian, di beberapa tempat. Pihak kepolisian Uttar Pradesh telah menahan lebih dari 300 orang yang dianggap terlibat dalam kericuhan tersebut. Bahkan bentrokan itu telah menyebabkan dua pemuda India meninggal.

Beberapa warga Muslim India menganggap kalau komentar dari pejabat India itu merupakan tindakan diskriminatif pemerintah India lainnya setelah sebelumnya pemerintah telah membatasi kebebasan warga Muslim dalam beribadah atau mengenakan hijab.

Kelompok Muslim mendesak ditahannya kedua pejabat BJP tersebut, sedangkan ekstrimis Hindu India menganggap dua pejabat tersebut sebagai seorang pemberani dan setia pada negara.

Dalam beberapa minggu ini, Perdana Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, memerintahkan untuk menghancurkan tempat tinggal ilegal dan rumah orang-orang yang terlibat dalam kericuhan minggu lalu.

Sebuah rumah seorang warga yang dianggap menjadi dalang kericuhan minggu lalu diratakan oleh pihak kepolisian pada hari Minggu. Tempat tinggal dua warga lainnya yang dianggap telah melemparkan batu setelah sholat Jumat juga dihancurkan oleh pihak kepolisian.

Pihak oposisi mengatakan kalau kepemerintahan Adityanath telah melakukan cara-cara tidak konstitusional untuk membungkam suara-suara rakyat.

Pada hari Minggu, Jindal mengatakan “Keluarga saya telah diancam berkali-kali,” ujarnya. Selain itu, kolega-koleganya juga mengatakan kalau bom rakitan sempat ditanamkan di dekat rumahnya di New Delhi, beruntung berhasil dipadamkan.

Di daerah timur Bengal Barat, pihak otoritas melarang warga untuk berkumpul di distrik industri Howrah sampai tanggal 16 Juni.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14  +    =  19