Channel9.id – Jakarta. Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ke XXXI di Gedung Islamic Center Kawasan Jalan Dukuh Kupang, Surabaya, Selasa 24 Maret 2021 malam, berlangsung ricuh.
Peserta kongres mengamuk dan saling melempar kursi sehingga menyebabkan pintu kaca gedung pecah.
Keributan bermula saat sejumlah peserta meminta anggota Badan Koordinasi (Badko) HMI se-Indonesia dihadirkan. Namun, permintaan itu tidak dipenuhi karena tidak bisa diakomodir mayoritas peserta. Hal ini membut sejumlah peserta yang meminta tidak terima dan memulai kericuhan.
“Ada beberapa peserta yang memicu keributan. Mereka meminta Badko HMI se-Indonesia dihadirkan di lokasi. Itu kan tidak mungkin,” kata Ketua Umum Badko HMI Jawa Timur Yogi Pratama, Selasa 23 Maret 2021 malam.
Yogi menyatakan, dari 20 Badko HMI, 12 di antaranya sudah hadir di acara kongres. Namun, sisanya berhalangan dan tidak bisa hadir.
“Kita enggak tahu badko yang berhalangan entah sakit atau ada urusan lain kan enggak bisa dipaksakan untuk hadir,” ujarnya.
Yogi mengatakan, ada beberapa peserta yang sejak awal membuat ulah. Bahkan, ada kesan mereka sengaja memperlambat jalannya kongres. Akibatnya, rangkaian kongres molor dari jadwal yang ditentukan.
Kericuhan bisa diatasi setelah pihak Kepolisian mendatangi ruang kongres sehingga bisa diredam. Perusakan tersebut diduga dilakukan sekitar lima orang peserta kongres.
Kongres HMI di Surabaya yang dimulai sejak 17 Maret 2021 lalu. Kongres ini seharusnya berakhir pada 22 Maret kemarin.
Namun, kongres molor karena sejumlah agenda yang belum dibahas termasuk pemilihan ketua umum HMI untuk periode 2021-2023.
Pengelola gedung sempat memberi ultimatum agar acara kongres selesai hingga Senin 22 Maret 2021 pukul 21.00 WIB. Namun, panitia meminta perpanjangan waktu sewa gedung.
Sepanjang pelaksanaan kongres, polisi memblokade jalan raya Dukuh Kupang tepat di depan Gedung Islamic Center Surabaya karena untuk mengantisipasi masuknya massa kader HMI ke gedung utama kongres.
Forum utama kongres HMI sendiri hanya boleh diisi peserta perwakilan pengurus cabang dan pemilik suara sah dalam kongres.
Massa simpatisan termasuk wartawan dilarang masuk ke dalam arena kongres.
HY