Channel9.id-Jakarta. Konser amal 100 musisi untuk Sumatera yang bertajuk ‘100 Musisi Heal Sumatera Charity Concert’ berhasil menghimpun dana sekitar Rp 17 miliar.
Penggagas ‘100 Musisi Heal Sumatera Charity Concert’ Kadri Mohamad dan Irma Hutabarat menyampaikan bahwa bantuan dana untuk korban bencana di Sumatera yang berhasil dihimpun melalui konser amal tersebut mencapai total Rp17,1 miliar.
Pada penutupan konser amal di Jakarta Selatan pada Selasa (16/12/2025) malam, mereka berterima kasih kepada para musisi, donatur, serta pendukung upaya penggalangan bantuan dana untuk korban banjir dan longsor pada akhir November 2025 di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
“Terima kasih banyak untuk penonton dan band-band yang tampil. Kita tidak bisa melaksanakan ini tanpa kekuatan, keteguhan, dan kehebatan mereka,” kata Kadri.
Kadri juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang menyediakan modal awal untuk menyelenggarakan konser amal.
Adapun, Irma menyebut kolaborasi antara musisi, masyarakat, dan pemerintah sebagai kunci keberhasilan pelaksanaan konser amal di daerah Bintaro dan Kemang, Jakarta Selatan.
Penyelenggara konser amal mengapresiasi Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kebudayaan, yang mendukung penuh penyelenggaraan konser amal untuk membantu korban bencana di Sumatera.
“Ini kerja sama yang baik antara musisi dan pemerintah. Terima kasih kepada Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kebudayaan yang sejak awal mendukung gerakan ini,” kata Irma.
Acara ‘100 Musisi Heal Sumatera Charity Concert’ digelar untuk menggalang bantuan dana bagi warga yang terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Upaya penggalangan dana yang digagas oleh Irma Hutabarat, Kadri Mohamad, dan Tompi tersebut melibatkan berbagai komunitas dan institusi.
Komunitas dan institusi yang terlibat meliputi Ikatan Alumni Universitas Indonesia, BP BUMN, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Kebudayaan, Miyara Sumatera, Swara, VISI, DSS Music, British School Jakarta, Yayasan Matauli, Palang Merah Indonesia (PMI), serta sukarelawan dari berbagai daerah.
Kontributor: Akhmad Sekhu
