Channel9.id-Jakarta. Presiden mengangkat Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Terawan sempat terdengar beberapa waktu lalu, karena isu penyembuhan penyakit stroke dengan terapi cuci otak (brain washing).
Teknik yang dikenal sebagai Digital Substraction Angiography (DSA) ini sempat membuat nama Terawan melambung. Terawan menyatakan metoda ini telah digunakan pada ribuan orang sejak 2005 dan berhasil menyembuhkan mereka.
Berdasarkan pengalamannya, pasien bisa sembuh dari stroke selang 4-5 jam pasca-operasi.
Namun, metode ini dipertanyakan sejumlah kalangan karena dinilai tak ilmiah. Keraguan dari beberapa pihak juga muncul karena menganggap metode ini belum melewati uji klinis dan penelitian ilmiah yang memadai.
Untuk menjawab keraguan metoda DSA yang digunakan Terawan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menggelar sidang etik. Namun, sidang ini tidak dihadiri oleh Terawan, hingga ia akhirnya dipecat dari keanggotaan asosiasi dokter itu.
Dia dipecat sementara selama 12 bulan. IDI kemudian menjatuhkan sanksi pemberhentian sebagai anggota per 26 Februari 2018 hingga 25 Februari 2019. Sejak masa sanksinya berakhir, Terawan kembali aktif.
Letkol CKM dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) lahir di Sitisewu, Yogyakarta, 5 Agustus 1964. Terawan pernah berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Pada 1990, Terawan berhasil menyandang sarjana kedokteran. Selesai menyelesaikan studinya, ia memilih untuk mengabdikan diri di TNI Angkatan Darat. Sejak itu dia ditugaskan di berbagai daerah, mulai Bali, Lombok dan terakhir di Jakarta.
Untuk memperdalam keilmuan, Terawan menempuh pendidikan S2 spesialis radiologi intervensi di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Tak mau berkutat dengan praktik kedokteran saja, pada 2013 Terawan memperdalam keilmuan dengan menempuh pendidikan doktoral S3 di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.
Dia lulus pada 2016 setelah berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis”.
Dalam perjalanan kariernya sebagai dokter TNI AD, Terawan kemudian dipercaya bertugas sebagai dokter kepresidenan pada 2009. Ia juga berdinas di RSPAD Gatot Soebroto dan menjabat sebagai kepala rumah sakit angkatan darat sejak 2015 hingga sekarang.
Atas pengabdiannya, suami dari Ester Dahlia ini mendapatkan sejumlah penghargaan. Di antaranya penghargaan Hendropriyono Strategic Consulting (HSC) dan dua rekor MURI sekaligus sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Substraction Angiogram (DSA) terbanyak.
(vru)