Ekbis

Koperasi, Antara Penguatan dan Tantangannya

Channel9.id-Jakarta. Penulis buku Pancasilanomics dan juga Staf Khusus Presiden, Arif Budimanta, menyatakan koperasi merupakan implementasi dari ekonomi Pancasila karena memiliki corak khas dengan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Dalam koperasi terkandung sikap kebersamaan dalam bentuk gotong royong yang menjadi ciri khas perekonomian Indonesia sejak lama.

“Pancasilanomics menempatkan keadilan sebagai orientasi dari pembangunan. Sehingga pemenuhan hak sosial rakyat dapat terpenuhi, kesempatan terbuka bagi seluruh warga dan persatuan nasional semakin kuat,” ujar  Arif usai berbicara dalam webinar bertajuk Pancasilanomics, Koperasi dan Kooperasi dalam rangka Hari Koperasi Indonesia pada Minggu (12/07) malam.

Selanjutnya, dalam mewujudkan cita-cita ekonomi Pancasila, negara wajib hadir dalam berbagai kebijakan ekonomi. “Praktik terbaik aplikasi prinsip ekonomi Pancasila yang sudah pemerintah dan dunia usaha terapkan dapat disebarluaskan,” ujar Arif.

Lantaran itu lanjut dia, sudah saatnya koperasi tidak menjadi pelaku ekonomi pinggiran tetapi benar-benar dapat diandalkan dan memberikan kemanfaatan yang besar bagi kemajuan bangsa.

Menurut Arif, perjalanan koperasi di Indonesia sudah dirasakan keberadaannya sejak sebelum merdeka hingga sekarang.

“Andil koperasi dalam lingkup luas mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah bukti nyata yang tidak terbantahkan,” pungkasnya.

Sementara itu, pegiat koperasi Indra N. Fauzi menilai koperasi masih mengalami kendala dari segi pemahaman koperasi itu sendiri.

“Tantangan koperasi di Indonesia belum terinternalisasinya nilai-nilai dasar koperasi (Problem Ideologi). Seperti kurangnya pemahaman keadilan dalam usaha bersama, kesetiaan dan kekeluargaan,” ucap Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur itu.

Maka, kata dia, untuk mewujudkan koperasi yang ideal harus menuntaskan terlebih dahulu internalisasi nilai dasar koperasi. “Harus juga didorong nilai dasar berekonomi masyarakat, seperti jujur, sederhana, hemat dan berkemajuan,” tandasnya.

(IG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  70  =  80