Channel9.id-Ekuador. Jumlah korban yang tewas karena kerusuhan di empat penjara naik menjadi 79 orang, dengan 18 tahanan yang ditemukan termutilasi. Kerusuhan ini merupakan kerusuhan yang paling berdarah di sejarah Ekuador. Laporan ini disampaikan oleh reuters pada hari Kamis (25/2/2021).
Walaupun pihak berwenang mengatakan kalau mereka sudah mengambil alih keadaan dari kerusuhan sebelumnya, kepala Kepolisian Nasional Ekuador mengatakan di Twitter pada Rabu malam pemberontakan lainnya sedang terjadi di penjara Guayaquil.
Baca juga : Kerusuhan Penjara di Ekuador 62 Meninggal
Polisi dan juga militan lainnya melakukan penjagaan di rutan kota Guayaquil, Cuenca, dan Latacunga, dimana pada hari Selasa terjadi keributan antar geng disana. Pihak berwenang mengatakan pecahnya keributan-keributan tersebut seperti sudah terencana.
Servicio Nacional de Atencion Integral (SNAI) mengkonfirmasi adanya kerusuhan lagi dan mengatakan agennya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Nasional Ekuador.
Rivalitas geng di dalam rutan ini dimulai pada bulan Desember ketika ketua Los Cheneros, yang dianggap geng paling kuat di rutan, dibunuh di mall beberapa bulan setelah ia dibebaskan.
Kerusuhan pada hari Selasa di penjara Guayaquil dan Cuenca, sebagian terjadi di sektor penjara penjagaan paling ketat.
Otoritas rutan SNAI mengatakan mereka semua yang tewas adalah para tahanan, dengan laporan pertama jumlahnya 50, naik ke 62 dan laporan terakhir 79. Tahanan dan juga polisi lainnya mengalami luka-luka.
Kejaksaan Ekuador melakukan investigasi pada kerusuhan tersebut. Dalam pernyataannya, mereka menemukan 18 tahanan yang termutilasi di salah satu rutan itu, namun mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Keluarga para tahanan datang ke rutan pada hari Rabu untuk mengetahui kondisi sanak familinya yang sedang ditahan.
(RAG)