Channel9.id-Jakarta. Korea Utara nampaknya telah menembakkan rudal balistik baru pada Kamis (13/4) pagi. Korea Selatan menyebutkan bahwa peluncuran rudal tersebut telah membuat warga di daerah utara Jepang ketakutan, hingga dibunyikannya alarm yang memerintahkan warga untuk segera mencari tempat perlindungan.
Selain menyebutkan bahwa peluncuran itu adalah provokasi yang sangat berlebihan, Korea Selatan menyebutkan bahwa rudal itu meluncur sampai ketinggian 1,000 km.
Ketinggian maksimum rudal tersebut sampai saat ini masih belum diketahui, walaupun kantor berita Yonhap dari Korea Selatan telah mengatakan kalau ketinggian maksimal rudal itu mencapai kurang lebih 3,000 km – jauh dibawah beberapa test yang dilakukan pada tahun lalu, yang mana mencapai 6,000 km.
Militer Korea Selatan menyatakan kalau mereka saat ini sedang dalam kondisi awas dan berkoordinasi ketat dengan aliansinya, Amerika Serikat, yang mana juga mengecam keras tindakan Korea Utara.
Pejabat militer Korea Selatan mengatakan bahwa uji coba itu nampaknya melibatkan sistem senjata baru yang sempat dipertontonkan Korea Utara dalam parade militer.
Pihak militer Korea Selatan tengah menganalisis lintasan dan jangkauan rudal tersebut, dan kementerian pertahanan mengatakan itu bisa menjadi rudal berbahan bakar padat.
Korea Utara kini tengah berusaha untuk membangun rudal bahan bakar padat, yang mana mudah untuk disimpan dan dipindahkan, dan dapat diluncurkan hampir tanpa perlu peringatan atau waktu persiapan yang lama.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, rudal pagi ini ditembakkan pada pukul 7:23 pagi dari dekat kota Pyongyang, yang artinya bisa saja diluncurkan dari bandara internasional yang dekat dengan ibu kota.
Baca juga: Korea Utara Ancam Laut Pasifik Sebagai Uji Coba Rudal Balistik
Kim Dong-yup, mantan prajurit Angkatan Laut Korea Selatan yang kini mengajar di Universitas Far East Institute, mengatakan rudal itu mungkin saja adalah rudal balistik antarbenua yang baru saja dipamerkan pada parade militer Februari lalu. Ia menambahkan bahwa rudal tersebut ditenagai oleh bahan bakar padat yang sudah diujicoba pada Desember lalu.
(RAG)