Channel9.id-Jakarta. Korea Utara menembakkan dua rudal ke arah Laut Timur, dan jatuh di luar perairan Jepang. Menurut seorang penjabat dari kementerian pertahanan Korea Selatan, rudal tersebut diluncurkan di dekat kota Wonsan pada hari Kamis (25/7).
Rudal pertama ditembakkan pada pukul 05:34 waktu setempat, sementara rudal kedua pada pukul 05:57 waktu setempat. Namun, belum jelas apakah pemimpin Korut Kim Jong-un hadir saat penembakkan kedua misil itu.
Diduga, Korea Utara (Korut) murka dengan rencana latihan militer antara Korea Selatan dan Amerika Serikat bulan depan. Korut seakan ingin memperingatkan Korsel dan AS, rencana latihan itu dapat mempengaruhi perundingan denuklirisasi.
Ahli bidang nonproliferasi dan geopolitik nuklir, Jeffrey Lewis, di akun Twitter-nya mengatakan, rudal itu “terlihat seperti sepasang KN-23”.
Menurutnya, KN-23 mampu mengirimkan senjata nuklir yang cukup jauh, hingga mencapai wilayah Korsel untuk menargetkan sebagian besar pasukan AS yang sedang berada disana.
Mengutip dari Reuters, Kementerian Pertahanan Korsel telah memperingatkan Pyongyang untuk menghentikan aksinya. Tindakan tersebut dinilai tidak akan meredakan ketegangan di kawasan itu.
Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya mengatakan, rudal-rudal yang ditembakkan Korut tidak sampai ke perairan Jepang, dan berdampak pada keamanan nasional Jepang.
“Kami telah mengonfirmasi bahwa rudal itu tidak mencapai wilayah negara kami atau zona ekonomi eksklusif,” ujar Iwaya.
Sebelumnya, setelah undangan di Twitter pada bulan Juni 2019 lalu, Presiden AS Donald Trump dan Kim Jong-un mengadakan pertemuan dadakan di zona demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea. Keduanya sepakat untuk memulai kembali perundingan denuklirisasi.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan, pembicaraan lanjutan kemungkinan akan dimulai bulan Juli, namun belum ada pembicaraan lebih lanjut antara pejabat AS dan Korut.
Seperti diketahui, Korut terakhir kali menembakkan rudal jarak pendek pada 9 Mei 2019 lalu. Hal tersebut memicu ketegangan di kawasan itu.